ITB Terima 7.277 Mahasiswa Baru, Usia Tertua 69 Tahun

  • Oleh : Taryani

Selasa, 17/Agu/2021 21:03 WIB
Rektor ITB,  Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (Ist.) Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (Ist.)

BANDUNG (BeritaTrans.com) - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima 7.277 mahasiswa baru Semester I Tahun Akademik (TA) 2021/2022.

Jumlah 7.277 mahasiswa tersebut terdiri atas 4.355 mahasiswa Program Sarjana, 2.224 mahasiswa Program Magister, 326 mahasiswa Program Doktor, dan 372 mahasiswa Program Profesi.

Pada Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) tercatat mahasiswa termuda Program Sarjana,  Andi Safa Afianzar (TPB-FMIPA) umur 16 tahun.

Program Magister, Talitha Kayla Amory (Informatika-STEI) umur 19 tahun 11 bulan.

Program Doktor,  Syed Saquib (Teknik Kimia-FTI) usia 22 tahun 7 bulan.

Selain itu, terdapat mahasiswa tertua pada Program Doktor yaitu Rudy Setyo Purnomo (Prodi Sains Management-SBM) usia 69 tahun 5 bulan.

Rektor ITB,  Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D menyampaikan selamat mengisi hari-hari produktif di masa muda untuk menjadi insan dewasa yang sebaik-baiknya, yaitu menjadi insan yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Dalam keharmonian kita bersama-sama menghadapi masa sulit, dalam keharmonian, kita maju bersama ‘In harmonia progressio’,” katanya pada acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) secara daring, Senin (16/8/2021).

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB,  Prof. Jaka Sembiring mengatakan jumlah tersebut meningkat pada masing-masing program jika dibandingkan dengan tahun lalu.

ITB memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengikuti perkuliahan tanpa memandang asal daerah, gender, serta usia, sepanjang memang memenuhi kualifikasi akademik.

Prof. Jaka sempat menyampaikan harkat pendidikan sangat penting bagi ITB.

"Harkat pendidikan dapat dimaknai sebagai kemuliaan pendidikan di ITB yang terletak pada nilai-nilai luhur dan kecakapan yang menjadi panduan dan dilaksanakan selama menjalani pendidikan di ITB," ujarnya.

Ia mengingatkan jalan menuju masa depan akan sangat bergejolak, penuh ketidakpastian, dan memiliki kompleksitas yang tinggi.

Untuk itu, nilai-nilai akademik yang tertanam di kampus ITB perlu dipegang teguh di mana pun lokasi kampus berada. Karena nilai-nilai ITB tidak bergantung lokasi dan tidak lekang oleh waktu. (Taryani)