Bangka Belitung dan Manggarai Barat Ajukan Isoter Terapung, Kemenhub Pikirkan Jenis Kapal yang Cocok

  • Oleh : Naomy

Kamis, 19/Agu/2021 14:06 WIB
Capt. Mugen Sartoto Capt. Mugen Sartoto

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Bangka Belitung dan Manggarat Barat ajukan isolasi mandiri terpadu (isoter) terapung menyusul enam kota yang sudah kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Pelni.

Baca Juga:
Posko Angkutan Lebaran Laut Resmi Dimulai Besok

Atas permintaan tersebut saat ini kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Capt. Mugen Sartoto tengah memikirkan kapal mana yang cocok untuk digunakan.

Hal itu mengingat kapal Pelni yang ada memiliki GT besar sedangkan kedua kota tersebut memiliki kedalaman pelabuhan yang tidak dapat dilalui armada Pelni.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Mulai Gunakan Aplikasi I-Motion Guna Tingkatkan Pengawasan di Perairan

"Kami akan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait," ungkapnya dalam Diskusi Virtual Ditjen Perhubungan Laut dan Forum Wartawan Perhubungan, Kamis (19/8/2021).

Kata Capt. Mugen, ada dua opsi, yakni menggunakan kapal Pelni paling kecil pun tak bisa, jadi sedang dibicarakan masalah dan jalan keluarnya.

Baca Juga:
Mau Ikut Mudik Gratis dengan Kapal Laut Rute Jakarta-Semarang? Cek Ketentuannya di Sini

Seperti diketahui Makassar merupakan kota pertama adakan isoter terapung menggunakan kapal KM Umsini.

Selanjutnya lima kota lainnya yakni Medan, Sorong, Jayapura, Minahasa Utara, dan Bitung.

"Penggunaan kapal Pelni dilakukan dengan subsidi dari Ditjen Hubla sebagai penugasan," ujarnya. (omy)