Afghanistan: Pesepakbola muda tewas terjatuh dari pesawat, bagaimana perjalanan menuju Bandara Kabul jadi `jalur neraka`

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 21/Agu/2021 13:50 WIB
Warga Afghanistan penuhi Bandara Kabul. Foto: BBC.com Warga Afghanistan penuhi Bandara Kabul. Foto: BBC.com

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak berwenang Afghanistan mengkonfirmasi seorang pesepakbola muda mereka jatuh hingga meninggal setelah berusaha menyelundupkan diri ke dalam pesawat militer AS di bandara Kabul.

Kabar duka itu muncul ketika ribuan penduduk Afghanistan dan warga negara asing berusaha pergi meninggalkan Afghanistan, situasi di luar bandara menjadi semakin gawat.

Baca Juga:
Pesawat Militer AS Jatuh di California

Zaki Anwari, 19 tahun, adalah pemain muda tim Afghanistan. Informasi mengenai rincian kapan ia meninggal masih belum diungkap.

Sejak kembali menguasai Afghanistan, ribuan orang berbondong-bondong menuju bandara Kabul, di saat negara Barat bergegas mengevakuasi warga mereka dan rekan dari Afghanistan.

Baca Juga:
Puluhan Perempuan Gagal Naik Pesawat dari Bandara Kabul Karena Tak Didampingi Wali atau Pedamping

Gambaran situasi di bandara pada Senin lalu menunjukkan ribuan orang berlarian mengejar pesawat angkatan udara AS yang bergerak meninggalkan landasan pacu. Sejumlah orang terlihat bergelantungan di bagian luar pesawat.

Media setempat melaporkan, setidaknya dua orang meninggal setelah pesawat lepas landas. Angkatan Udara AS juga mengkonfirmasi temuan bagian tubuh manusia yang terdapat di bagian ban pesawat saat tiba di Qatar.

Baca Juga:
Dua Pesawat Bantuan Kemanusiaan Indonesia Tiba di Afghanistan

Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada akhir pekan kemarin, dan menutup wilayah perbatasan, bandara ibu kota menjadi satu-satunya jalan keluar dari Afghanistan bagi banyak orang.

Tapi para militan mengatakan, mereka tak ingin warga Afghanistan pergi. Mereka mempersiapkan pos-pos pemeriksaan di jalan-jalan menuju Bandara - pos pemeriksaan ditandai dengan warna kuning di bawah - rute utama menuju Bandara Internasional Hamid Karzai, dan melakukan penyerangan terhadap warga sipil.

Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Dirjen Pendidikan Jasmani dan Olahraga Afghanistan memberi penghormatan terakhir pada Anwari.

"Semoga dia tenang di surga, dan doa untuk keluarga, teman, dan rekan-rekan olah raganya," kata badan olah raga.

Yang lainnya, juga membagikan penghormatan di media sosial.

"Kepergiannya adalah duka mendalam," tulis seorang pengguna Instagram. "Kenanganmu akan selalu kuingat".

Sekitar 4.500 pasukan AS sementara waktu mengawasi keamanan di Bandara Internasional Karzai di Kabul.

Sementara, Taliban mencegah warga Afghanistan yang tak memiliki dokumen masuk ke bandara - meskipun mereka yang punya otoritas sah juga harus berjuang melewati penjagaan Taliban.

Perjalanan ke bandara kian berbahaya

Insiden kekerasan sudah menyebabkan 12 orang meninggal di kawasan sekitar bandara Mereka tewas karena peluru tajam atau terinjak-injak - sejak Minggu lalu, Seorang pejabat Taliban mengatakan kepada kantor berita Reuters, artinya perjalanan menuju bandara semakin berbahaya.

Di dalam area bandara, lebih dari 4.000 tentara AS melakukan pengawasan sementara waktu. Sementara di luar sana, tentara Taliban yang dilengkapi senjata berat sekarang membuat lingkaran pertahanan, membuahkan suasana yang mengerikan.

Para militan dilaporkan mencegah warga Afghanistan - termasuk yang sudah mengantongi visa - untuk mencapai landasan. 

Bahkan, ketika orang yang berusaha kabur telah mencapai tepian bandara, mereka diserang dalam perjalanan, kata saksi mata. 

Koresponden dari surat kabar LA Times melihat puluhan pasukan Taliban menembakkan senjata ke udara, mengarahkan senjata ke kerumunan orang dan menggunakan tongkat serta tali untuk menyerang warga sipil saat mereka berusaha menuju bandara. 

Foto yang diambil Marcus Yammenunjukkan setidaknya seorang perempuan terluka dan seorang anak kecil dibiarkan berlumuran darah dengan luka di kepala.

Foto-foto yang dipublikasi SBS menunjukkan seorang penterjemah Afghanistan, yang tampaknya telah mengalami serangan, dirawat karena luka tembak.

Titik kerumunan orang juga terjadi di sepanjang garis luar bandara di bagian utara kota - lihat peta di atas - beberapa hari terkahir, dengan laporan 17 orang terluka karena terinjak-injak Rabu kemarin. Banyak yang berusaha untuk memanjat tembok yang dilengkapi kawat berduri, dan ada laporan tentang tembakan yang dilepaskan.

Di antara kerumunan itu adalah keluarga yang memiliki anak-anak kecil, banyak dari mereka tak memperoleh makanan dan minuman selama berhari-hari, kata wartawan di lapangan. Rekaman yang dibagikan di media sosial ini menunjukkan anak-anak melewati tembok yang dijaga oleh tentara asing dengan harapan, mereka bisa kabur.

Kondisi ricuh muncul setelah pemerintah negara-negara Eropa bergegas untuk mengevakuasi warganya - termasuk warga Afghanistan yang menjadi rekanan.

Meskipun Taliban mengatakan warga Afghanistan semestinya tetap tinggal. Mereka juga mengeklaim akan memfasilitasi jalan keluar yang aman baik untuk warga asing maupun lokal. "Kami mencegah segala bentuk kekerasan, kekerasan verbal di bandara di antara warga Afghanistan, warga asing, dan anggota Taliban," kata seorang pejabat.

Laporan terbaru mengenai kekerasan dan gangguan dari Taliban berasal dari sebuah dokumen rahasia PBB yang telah dilihat oleh BBC. Laporan ini menyebutkan militan Taliban secara intensif memburu orang-orang yang bekerja sama dengan pasukan NATO dan AS.

Kemacetan di rute utama

Kerumunan orang yang datang ke bandara bisa dilihat dalam citra satelit di dalam area tersebut, dengan ribuan antrean kendaraan saat mereka mati-matian berusaha untuk menggapai bandara.

Warga Afghanistan yang putus asa di landasan

Foto-foto kisruhricuh pertama kali muncul di bandara Kabul pada Senin lalu. Di mana ribuan warga Afghanistan berusaha melarikan diri dan berkerumun di area lepas landas, menyusul kekhawatiran Afghanistan akan diatur oleh Taliban. (dn/sumber: BBCIndonesia.com)