Amerika Kerahkan 18 Pesawat Jet dari 6 Maskapai untuk Evakuasi Warga dari Bandara Kabul

  • Oleh : Redaksi

Senin, 23/Agu/2021 23:33 WIB


WASHINGTON DC (BeritaTrans.com) - Amerika Serikat pada hari Minggu (22/8) mengatakan telah mengevakuasi 7.400 orang lagi dari Kabul dalam 24 jam terakhir, bahkan ketika para pejabat Amerika menghadapi apa yang digambarkan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebagai “situasi yang sangat tidak stabil di bandara” setelah Taliban mengambil alih Afghanistan seminggu yang lalu.

Baca Juga:
Puluhan Perempuan Gagal Naik Pesawat dari Bandara Kabul Karena Tak Didampingi Wali atau Pedamping

Menteri Pertahanan AS Lloyd AustinMenteri Pertahanan AS Lloyd Austin

Sementara itu, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengaktifkan penggunaan 18 jet penumpang sipil AS dari enam maskapai penerbangan untuk membantu mengangkut warga Amerika dan Afghanistan dari tempat-tempat aman di mana mereka ditampung setelah meninggalkan Kabul. Penggunaan pesawat sipil ini adalah yang ketiga kalinya dalam 30 tahun terakhir yang dilakukan Amerika.

Baca Juga:
Taliban Serukan Maskapai Internasional kembali Terbang Layani Bandara Kabul

Blinken mengatakan dalam acara jaringan televisi “Fox News Sunday” bahwa kelompok pengungsi terbaru, yakni orang Amerika dan Afghanistan yang telah membantu Amerika dalam 20 tahun pertempuran di Afghanistan, meninggalkan Kabul dengan 60 penerbangan, dan banyak dari penerbangan itu menuju ke negara-negara di Timur Tengah.

Secara keseluruhan, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan AS telah mengevakuasi 25.100 orang pada minggu lalu dengan total 30.000 sejak akhir Juli.Para tentar AS berjaga di balik kawat berduri, sementara warga Afghan duduk di pinggir jalan dekat kawasan militer Bandara Internasional Kabul, 20 Agustus 2021.

Baca Juga:
Pesawat Komersial Pertama Mendarat di Kabul Era Taliban

​​​​​​Adegan kacau di bandara Kabul ketika warga Amerika mencoba melarikan diri dari Afghanistan dan orang-orang Afghanistan yang mencoba melarikan diri dari tanah air mereka karena pengambilalihan negara itu oleh Taliban telah disiarkan di seluruh dunia selama beberapa hari ini.

Tetapi penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada acara televisi CNN “State of the Union” bahwa pasukan AS telah “mengamankan jalur aman yang memungkinkan sejumlah besar warga Amerika sampai di bandara dan menuju landas pacu.”

Baku Tembak

Militer Jerman, Senin (23/8) melaporkan baku tembak terjadi di luar gerbang utara bandara Kabul, dengan para penyerang tak dikenal menewaskan satu petugas keamanan dan mencederai tiga lainnya.

Militer Jerman menyatakan pasukannya dan pasukan AS terlibat dalam baku tembak tersebut.

Bandara itu telah menjadi lokasi evakuasi massal oleh negara-negara Barat, khususnya AS, sejak Taliban merebut ibu kota Afghanistan sepekan silam.

Puluhan ribu orang Afghanistan telah membanjiri bandara Kabul dengan harapan mendapat tempat dalam salah satu penerbangan evakuasi. Mereka takut syariah Islam yang ditafsirkan dengan keras kembali dipraktikkan seperti ketika Taliban menguasai negara itu 20 tahun silam.

Tentara AS dalam operasi penyelamatan pengungsi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021.Tentara AS dalam operasi penyelamatan pengungsi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021.

AS telah gagal mengevakuasi 5.000 hingga 9.000 orang per hari dan kekacauan di bandara dan sekitarnya telah mendorong kritik terhadap upaya evakuasi AS.

Wakil Presiden Kamala Harris, yang berbicara dalam lawatan ke Singapura hari Senin, mengatakan, akan ada banyak waktu nantinya untuk menganalisis apa yang telah terjadi, seraya menekankan bahwa misi utama adalah “mengevakuasi orang-orang dari wilayah itu yang patut untuk dievakuasi.”

“Kami benar-benar fokus pada evakuasi warga Amerika, warga Afghanistan yang bekerja dengan kami, dan warga Afghanistan yang rentan, termasuk perempuan dan anak-anak,” kata Harris.

PM Singapura Lee Hsien Loong menawarkan penggunaan sebuah pesawat militer untuk membantu upaya evakuasi.

Negara-negara lain mengirimkan pesawat, termasuk Jepang, yang menyatakan mengirimkan sebuah pesawat militer pada hari Senin untuk memulangkan warganya dari Afghanistan.

Tentara Afghanistan mencoba untuk membubarkan kerumunan di luar bandara Kabul. (REUTERS)Tentara Afghanistan mencoba untuk membubarkan kerumunan di luar bandara Kabul. (REUTERS)

Taliban pada hari Minggu menyalahkan AS atas kekacauan di sekitar bandara Kabul.

Kementerian Pertahanan Inggris telah mengukuhkan kematian tujuh warga Afghanistan di dekat bandara pada hari Sabtu. “Ada kedamaian dan ketenangan di seluruh negeri,” kata Amir Khan Mutaqi, seorang pemimpin senior Taliban, seraya menegaskan, “ada kekacauan yang terjadi hanya di bandara Kabul.”

“Amerika, dengan seluruh kekuatan dan kemampuannya, dan dengan presiden mereka yang memberi perhatian langsung pada proses evakuasi, gagal untuk mewujudkan ketertiban di bandara,” kata Mutaqi dalam pesan audio yang dibagikan kepada media.

AS dan negara-negara lainnya telah membawa pasukan untuk membantu melaksanakan upaya evakuasi di bandara.

“Kondisi di lapangan masih tetap sangat sulit tetapi kami melakukan apapun sebisa mungkin untuk mengatasi situasi seaman dan seselamat mungkin,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.

Para pemimpin Taliban menekankan Afghanistan menginginkan hubungan baik dengan AS dan komunitas global, tetapi evakuasi yang kacau merusak niat baik mereka di kalangan warga Afghanistan. Mutaqi mengatakan krisis itu telah menghambat transportasi warga Afghanistan dari dan ke Kabul di bandara di seluruh negeri, sehingga menambah masalah yang dihadapi negara yang dilanda perang itu. (VOA).