Cerita Owner Bus Ganesha Merintis dari Nol Kini jadi Bos

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 26/Agu/2021 23:11 WIB
Owner Bus Ganesha Merintis dari Nol Kini jadi Bos. Foto: merdeka.com. Owner Bus Ganesha Merintis dari Nol Kini jadi Bos. Foto: merdeka.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Memulai bisnis baru tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perjuangan dan tantangan yang dihadapi penuh akan lika-liku. Di saat seperti itu, mereka dituntut untuk bisa bertahan dan memecahkan segala macam permasalahan.

Owner Bus Ganesha berhasil membuktikan kemampuannya. Bisnis yang dimilikinya bukan turun temurun dari keluarga, melainkan dimulainya dari nol. Kini bisnis yang dibangunnya sudah menjadi sukses. Lantas bagaimana cerita owner bus Ganesha saat merintis usaha dari nol hingga sukses?

Melansir dari akun YouTube Aprilia D LESTARI_Official, Rabu (25/8), simak ulasan informasinya berikut ini.

Berawal dari Travel

Owner bus Ganesha membagikan ceritanya saat memulai bisnis yang digelutinya saat ini. Ternyata, awal bisnisnya berawal dari travel. Dia menggeluti dunia travel Malang-Juanda selama tujuh tahun dari 2010-2017.

"Awalnya kita di transportasi dari tahun 2010 ya. Berawal di travel, ya Alhamdulillah kita ada rezeki dengan usaha yang kita tekuni. Akhirnya beranjak ke bus ya," jelasnya.

"Tapi mampu nya masih di medium ya kita," sambungnya.

"Jadi lebih ke travel dulu di tahun 2010?," tanya Aprilia.

"2010 sampai di 2017. Di travel Malang-Juanda ya, shuttle ya," jawabnya.

Sepi Penumpang

"Tapi semenjak adanya online, nah itu kita sudah mulai dilepas travel nya. Langsung kita beranjak ke bus," kata owner Bus Ganesha.

"Memang ngaruh? Adanya online saat itu memangnya ngaruh banget atau?," tanya Aprilia.

"Pengaruh banget, sangat ngaruh. Karena untuk orang beli tiket tidak harus ke ruko atau di mana pun. Kita tinggal online saja, sudah dapat tiket. Intinya berkurang lah, penumpang di situ," paparnya.

Kini Jadi Sukses

"Pasarannya gimana ini? Bagus enggak medium ini?," tanya Aprilia.

"Untuk di Malang selama ini saya rasakan sih bagus. Bahkan kadang sampai kita volumenya kurang, kita ambil di rekanan. Banyak juga sekali di Malang pakai medium dan tentunya pasti baguslah untuk di Malang," jawabnya. 

"Untuk jalan-jalannya ada beberapa yang enggak begitu bisa dilewati big bus, kita masuk untuk medium. Nah itu kelebihannya di situ," tambahnya. (dn/sumber: merdeka.com)