Anak Putus Sekolah Usia di Atas 17 Tahun di Cirebon Akan Diarahkan Jadi Pebisnis

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 28/Agu/2021 10:30 WIB
Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati saat berada di Kelurahan Kesunean. (Ist.) Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati saat berada di Kelurahan Kesunean. (Ist.)

KOTA CIREBON (BeritaTrans.com)  – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon berkomitmen mengentaskan anak putus sekolah.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, usai meninjau RW 07 Kesunean Utara, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (27/8/2021).

Menurutnya, tidak boleh ada anak putus sekolah di Kota Cirebon. Pemda Kota Cirebon dan juga Bunda Literasi akan berupaya mengentaskan anak-anak putus sekolah di Kota Cirebon. Termasuk anak-anak putus sekolah yang ada di RW 07 Kesunean.

Setelah mendapatkan laporan adanya anak putus sekolah, Eti segera meminta Dinas Pendidikan (Disdik) agar memberikan pelajaran paket A hingga C. Minimal di 3 RW masing-masing RW 07, RW 08 dan RW 09.

Pembelajaran, lanjut Eti, bisa dilakukan di Balai Pertemuan Kampung (Baperkam) setempat. Dalam sepekan bisa tiga kali. Namun yang terpenting terus memotivasi anak-anak agar tetap mau bersekolah.

Ini dikarenakan ada yang masih semangat untuk belajar. Namun ada juga yang sudah terbiasa bekerja sehingga semangat belajarnya mulai hilang. Ini yang patut didorong.

Ia minta kerjasama dengan pihak terkait lainnya. Sehingga tidak ada lagi anak putus sekolah di Kota Cirebon.

Kabid Sosial Jabar Bergerak (Jaber) Kota Cirebon, Tengku Marina menjelaskan pihaknya telah memiliki rencana mengentaskan anak-anak putus sekolah di Kesunean. Ada bermacam tipe anak putus sekolah di sini.

Untuk anak usia SD, SMP dan SMA akan diarahkan mengikuti kejar paket A hingga C. Sedangkan untuk anak usia 17 tahun ke atas akan diarahkan untuk menjadi pebisnis.

Dijelaskan Marina,  anak-anak usia 17 tahun ke atas akan diarahkan untuk bisa menghasilkan uang dari smartphone yang dimiliki.

Mereka akan diajarkan berjualan. Baik melalui whatsapp maupun media sosial sehingga bisa menghasilkan uang.

Anak usia 17 tahun ke atas ini katanya minat sekolahnya nyaris sudah tidak ada, sehingga mereka akan diarahkan untuk mencari penghasilan.

Camat Lemahwungkuk, Adam Walesa akan berkoordinasi dengan 3 RW di Kesunean dan mengumpulkan anak-anak yang putus sekolah.

Kegiatan belajar juga akan akan segera dilakukan. Bisa paket A, B atau C.

Adam berharap ke depannya tidak ada lagi anak-anak putus sekolah di wilayahnya.

Dengan ijazah katanya anak-anak lulsuan sekolah memiliki kekuatan. Di antaranya kekuatan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan ijazah yang mereka miliki.

Ketua RW 07 Kesunean, Sukarya  menjelaskan di wilayahnya ada sekitar 30 anak yang putus sekolah. Alasan putus sekolah beragam. Mulai dari ketidakmampuan orang tua hingga pandemi.

Menurut Sukarya, pandemi Covid-19 membuat anak-anak yang tidak memiliki smartphone tidak dapat belajar dengan maksimal. Hingga akhirnya mereka berhenti sekolah karena motivasi  bersekolah perlahan  surut. (Taryani)