Wanita di Selandia Baru Meninggal usai Menerima Vaksin Covid-19 Pfizer

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 31/Agu/2021 16:02 WIB
Selandia Baru. (Foto:Istimewa) Selandia Baru. (Foto:Istimewa)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Selandia Baru melaporkan kasus pertama kematian diduga terkait vaksin Covid-19 Pfizer. 

Dewan Pemantau Keamanan Independen Vaksin mengatakan, kematian wanita itu kemungkinan terjadi karena miokarditis atau radang otot jantung. Badan ini juga mencatat adanya masalah medis lain yang bisa memengaruhi hasil setelah vaksinasi. 

Baca Juga:
`Senjata Balas Dendam` Putin Terbukti Ampuh, Eropa Terbelah

Regulator Eropa mengatakan miokarditis adalah efek samping yang 'sangat jarang' dan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya. 

Dilansir BBC pada Senin (30/8/2021), penyebab resmi kematian wanita itu belum ditentukan. Namun, Dewan Pemantau Keamanan Independen Vaksin Covid-19 mengatakan miokarditis "mungkin terjadi karena vaksinasi". 

Baca Juga:
Uni Eropa Kirim Jet Tempur dan Senjata Senilai Rp7 Triliun ke Ukraina

"Ini adalah kasus pertama di Selandia Baru di mana kematian pada hari-hari setelah vaksinasi dikaitkan dengan vaksin Pfizer." 

"Center for Adverse Reactions Monitoring telah menerima laporan kematian sebelumnya pada seseorang yang baru saja divaksinasi, (namun) tidak ada yang dinilai terkait dengan vaksinasi," kata badan ini dalam sebuah pernyataan. 

Baca Juga:
Sekjen PBB: Eropa Hancur jika Rusia dan Ukraina Perang

Kematian wanita ini tengah diselidiki secara mendalam. 

Seorang koroner ditugaskan untuk memimpin penyelidikan. 

Sementara itu, para pejabat belum merilis rincian lebih lanjut termasuk usia wanita itu. 

European Medicines Agency (EMA) sebelumnya telah menyoroti miokarditis sebagai efek samping yang 'sangat jarang' dari vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan Moderna. Pihaknya juga mengatakan bahwa risiko itu berpotensi lebih sering terjadi pada pria muda. 

Kendati demikian, EMA terus mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi. Vaksin dinilai mampu mengurangi risiko sakit parah jika terinfeksi virus corona. 

Gejala miokarditis dapat mencakup nyeri dada onset baru, sesak napas, dan detak jantung tidak normal. 

Para ahli meminta masyarakat yang mengalami gejala ini setelah vaksinasi untuk segera mencari pertolongan medis. 

Pada Senin (30/8/2021), pejabat Selandia Baru mengaku tetap yakin menggunakan vaksin Pfizer untuk program vaksinasi Covid-19. 

Menurut Universitas Johns Hopkins, negara itu telah mencatat 3.465 kasus Covid-19 dan 26 kematian sejauh ini. 

Selandia Baru sempat menuai pujian di awal pandemi karena penanganan yang sigap dan cepat. 

Namun program vaksinasi dinilai lambat, meskipun belakangan sudah lebih cepat. 

Lebih dari 3 juta dosis vaksin telah diberikan, dan 23% populasi telah divaksinasi lengkap. 

Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Selandia Baru belakangan ini dikaitkan dengan varian Delta. 

Saat ini ada lebih dari 560 kasus Covid-19 di negara berpenduduk sekitar 5 juta orang itu. 

Pembatasan akan dilonggarkan pada Selasa, kecuali kota terbesar yakni Auckland.(fhm/sumber:tribunnews)