Bus di Indonesia Dijual dari Sasis Saja, Ini Penjelasannya

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 03/Sep/2021 06:18 WIB
Foto:istimewa Foto:istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Bus yang ada di Indonesia bermula dari sebuah sasis. Misalnya ingin membuat bus Hino, pertama adalah beli sasis ke Hino, lalu bodinya dibuat oleh karoseri, begitu juga dengan merek lainnya.

Baca Juga:
2 Bus Baru PO MPM Pakai Bodi Legacy SR3 HD Prime

Sedangkan jika melihat di luar negeri, merek seperti Mercedes Benz punya lini produk busnya, seperti Setra. Lalu mengapa jika membuat bus di Indonesia harus dari sasis terlebih dahulu?

Prasetyo Adi, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia mengatakan, dijualnya bus dari sasis karena menyangkut strategi usaha dan aturan pemerintah mengenai monopoli usaha.

Baca Juga:
PO Harapan Indah Bakal Hadirkan Sleeper Bus untuk Manjakan Penumpang Rute Medan-Aceh

“Pertama soal biaya, lebih murah kalau dikaroseri atau dibuatkan bodinya di dalam negeri,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Senin (30/8/2021).

Baca Juga:
Busworld SEA 2022 Hadirkan Bus Listrik Ramah Lingkungan

Sedangkan jika mendatangkan bodi bus secara utuh dari merek tertentu, bisa terkena peraturan monopoli usaha. Hal ini dikarenakan mulai dari sasis, bodi, sampai penjualan, dikuasai oleh merek tersebut.

“Hal ini tidak boleh menurut peraturan pemerintah mengenai monopoli dagang, atau disebut dengan usaha dari hulu ke hilir,” ucap Prasetyo.

Jadi jika membuat bus bermula dari sasis saja, semua sektor bisa mendapatkan bagiannya. APM bisa menjual sasisnya, karoseri membuat bodinya, dan masih banyak lagi.(amt/kompas.com)