Hantaman Keras Covid-19, Penampakan Kapal Pesiar Kucel dan Jadi Bangkai Berkarat

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 03/Sep/2021 14:28 WIB
Foto: Ilustrasi kapal pesiar (AP/James Poulson/cnbcindonesia.com) Foto: Ilustrasi kapal pesiar (AP/James Poulson/cnbcindonesia.com)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Penampakan kapal pesiar yang terkena hantaman keras pandemi Covid-19 terlihat di media sosial. Salah satunya diulas oleh pelaut yang bekerja di kapal pesiar, Vincent Hulu.

Dalam sebuah tayangan video di platform tiktok, Ia menunjukkan sebuah kapal pesiar dengan panjang kurang lebih 80-100 meter terdampar dengan kondisi berkarat. Hal itu menunjukkan sudah tidak ada lagi perjalanan yang ditugaskan kepada kapal pesiar tersebut.

Baca Juga:
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Kedatangan Kapal Pesiar MS Viking Orion

"Setiap aku liat kapal ini aku sedih banget lho, lihat kapalnya berkarat semua. Aku nggak tahu ini punya company siapa, cuma gara-gara efek pandemi, kapalnya sudah berhenti beroperasi dan sudah terbengkalai," ujarnya.

Kapal pesiar berwarna putih itu terlihat kucel dengan banyaknya karat yang menempel di sebagian besar bagian kapal. Beberapa sekoci yang menjadi bagian dari kapal ini pun terlihat seperti tidak terurus. Padahal, fungsi sekoci ini untuk mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat ketika kapal pesiarnya beroperasi.

Baca Juga:
Penumpang Kapal Pesiar yang Bersandar di Bali Dikenakan Biaya Retribusi Turis Asing

Jika terus dibiarkan, kondisi ini tentu mengancam kerusakan pada aset paling mahal, yakni kapal pesiar itu sendiri. Dengan penelantaran seperti itu, ada potensi masalah pada mekanis dan komponen lain. Hal ini berisiko ketika nantinya kapal siap kembali jalan dan mengarungi lautan, ada pelanggaran keamanan yang tidak terpenuhi.

Namun, merawat kapal pesiar saat ini bukan hal mudah. Sebab, biayanya pun sangat besar di tengah seretnya pendapatan. SEC filing, Carnival Corp, mengungkapkan biaya pemeliharaan sembilan mereknya yang terdiri dari perusahaan pelayaran terbesar di dunia mencapai US$250 juta per bulan.

Baca Juga:
Kapal Pesiar Ocean Explorer Angkut 206 Penumpang Serta Kru Kandas di Greenland

Untuk menjaga barang tetap berbentuk kapal dan menghindari perbaikan yang mahal, kapal juga harus tetap beroperasi.

"Kapal pesiar modern tidak dirancang atau dibangun hanya untuk dimatikan dan ditinggalkan di dermaga," kata Monty Mathisen, redaktur pelaksana Cruise Industry News dilansir dari Bloomberg.

"Kita berbicara tentang sejumlah besar mesin, elektronik, dan bahkan baja yang membutuhkan perawatan, pemeriksaan, dan pekerjaan pencegahan," lanjutnya.(amt/sumber cnbcindonesia.com)

Tags :