Hasil Pertemuan Indonesia-Jepang, Menhub: Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur Transportasi Didukung Penuh

  • Oleh : Naomy

Selasa, 07/Sep/2021 19:40 WIB
Pertemuan bilateral Indonesia-Jepamg Pertemuan bilateral Indonesia-Jepamg


JEPANG (BeritaTrans.com) – Kunjungan kerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Jepang membawa hasil yang cukup menggembirakan. 

Menhub mengatakan, Pemerintah Jepang secara umum menyatakan dukungannya terhadap upaya percepatan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur transportasi kerja sama Indonesia – Jepang. 

Baca Juga:
Sah, 2 Pelabuhan di Kawasan Teluk Palu Diresmikan Presiden

“Saya sangat mengapresiasi hubungan kerja sama Indonesia - Jepang selama ini, khususnya di bidang transportasi. Apalagi baru saja kita peringati 60 tahun hubungan diplomatik,” urai Menhub pada konferensi pers Kunjungan Kerja Menhub Ke Tokyo, Jepang Jepang, Selasa (7/9/2021).

Dia mengatakan, investasi yang ditanamkan Jepang di Indonesia selama ini telah berhasil menciptakan berbagai nilai tambah bagi Indonesia, termasuk terciptanya lapangan kerja yang luas. 

Baca Juga:
Menhub Pesan Agar ASDP Prioritaskan Layanan dengan Kapal Berkapasitas Besar

“Kami terus melobi pihak Jepang agar penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atau kandungan lokal pada setiap kerja sama yang dilakukan semakin meningkat,” ungkapnya.

Dalam kunjungan kerja ke Jepang, Mehub bersama Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel dan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi bertemu dengan sejumlah pihak, baik dari pemerintah maupun non pemerintah untuk membahas sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi.

Baca Juga:
Menhub dan Menko PMK Tinjau Pelabuhan Merak Pastikan Kesiapan Kelancaran Arus Mudik Lebaran

Di antaranya  MRT Fase 2, KA Makassar-Parepare, Pelabuhan Patimban, dan Proving Ground BPLJSKB Bekasi. 

Menhub mengungkapkan, terkait Pelabuhan Patimban, Pemerintah Jepang menyatakan akan mendukung optimalisasi Pelabuhan Patimban.

Caranya dengan mengajak para perusahaan industri otomotif dan operator pelabuhan asal Jepang, untuk turut memanfaatkan Pelabuhan Patimban dan mendorong pihak Konsorsium, agar segera menyelesaikan kesepakatan membentuk joint venture.  

Hal ini menjadi bentuk dukungan terhadap operasional Pelabuhan Patimban sebagai bagian dari ekosistem industri otomotif di Indonesia. 

"Pemerintah Jepang juga menyatakan dukungannya mencari peluang untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan melibatkan lebih banyak perusahaan Indonesia pada proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1-2," beber Menhub.

Selanjutnya, terkait pembangunan MRT fase 2, Pemerintah Jepang juga akan mendorong pihak terkait untuk dapat mempercepat proses lelang sehingga proyek dapat segera direalisasikan tepat waktu. 

MRT Jakarta merupakan proyek kerja sama Infrastruktur kereta api yang monumental yang memberikan arti bagi hubungan Indonesia dan Jepang. 

Sementara itu, terkait proyek KPBU Proving Ground di Balai Pengujian Laik Jalan Dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jepang memberikan respon dan antusiasme yang baik terhadap proyek ini. 

"Hal Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk membangun fasilitas ini dan nantinya bisa melakukan ekspor kendaraan tanpa melakukan uji tipe di luar negeri," imbuh Menhub.

Selain membahas proyek yang sudah berlangsung, Menhub juga menyampaikan undangan kepada Jepang untuk bekerjasama pada lima proyek pelabuhan yang akan segera dibangun dan dikembangkan.

Kelimanya adalah pelabuhan New Ambon di Indonesia Timur untuk industri perikanan dan kargo; Pelabuhan New Palembang di Sumatera Selatan untuk industri oil dan gas serta batubara; Pelabuhan Natuna di ujung  Laut China Selatan untuk industri perikanan; Pelabuhan Gorontalo di sulawesi Bagian Utara untuk industri pertanian; dan Pelabuhan Batam untuk mengintegrasikan seluruh layanan pelabuhan di wilayah Kepulauan Riau.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Rachmad l yang juga Wakil Ketua Japan-Indonesia Associaton, turut memberikan dukungan kerja sama Indonesia - Jepang dalam proyek infrastruktur transportasi.

Dia menyampaikan kunjungan ini sangat penting karena pembahasan tidak hanya membahas proyek infrastruktur yang sedang berjalan, namun membahas agar proyek investasi menjadi insentif bagi investor Jepang seperti di sektor manufaktur dan memberikan nilai tambah investasi yang besar bagi Indonesia. 

Selanjutnya, Wakil Duta Besar RI di Jepang Tri Purnajaya menyambut baik kunjungan dari Menhub untuk mendukung kerja sama bilateral kedua negara dan dukungan strategis atas kemitraan Indonesia-Jepang. 

"Jepang merupakan negara yang menjadi salah satu mitra strategis terbesar bagi Indonesia dan mitra kedua terbesar di sektor perdagangan," katanya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, selama dua hari (6-7 September 2021), Menhub bertemu sejumlah pihak di qJepang yakni:  Penasehat Perdana Menteri Jepang, Mr. Hiroto Izumi; Mantan Perdana Menteri Jepang Mr. Yasuo Fukuda; Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Jepang Mr AKABA Kazuyoshi.

Selain itu Menteri Negara Urusan Luar Negeri Jepang, Mr. Uto Takashi; Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Mr. Tadashi Maeda; dan pihak- pihak lain di luar pemerintahan yang terkait dengan kerjasama proyek Indonesia - Jepang. (omy)