Terungkap! Ini Target Menteri Erick Gabungkan Pelindo

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 07/Sep/2021 21:13 WIB
Foto:BeritaTrans.com/aksi.id/ahmad Foto:BeritaTrans.com/aksi.id/ahmad

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut penggabungan seluruh perusahaan pelabuhan pelat merah tak hanya ditujukan untuk menekan biaya logistik nasional, namun juga untuk mendorong perusahaan tersebut berskala internasional dengan satu standar yang sama.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pada dasarnya terdapat tiga tujuan utama dilakukannya penggabungan ini, yakni peningkatan skala usaha, terbentuknya ekosistem logistik nasional, dan penyeragaman standarisasi pelayanan.

Baca Juga:
H+12 Lebaran 2024, Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Penumpang Naik dan Turun di Pelabuhan Timur Indonesia

"Tapi yang pasti kita mau di samping biaya logistik lebih murah, tapi hal lain juga yang diinginkan dibanding penurunan biaya logistik, kita mau Pelindo menjadi world class company," kata Arya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Selasa (7/8/2021).

Dia menjelaskan, pemerintah ingin seluruh servis yang diberikan oleh Pelindo menjadi seragam dari Aceh hingga Papua. Dengan demikian nantinya akan terjadi peningkatan kinerja perusahaan sehingga berdampak pada meningkatnya pemasukan negara dari perusahaan ini.

Baca Juga:
Tingkatkan Kapasitas Bongkar Muat Curah Kering, Pelindo Tambah 2 Unit Mini Bulldozer

Menurut Arya, saat ini pelayanan di tiap-tiap Pelindo masih berbeda dan belum mencapai Service Level Agreement (SLA). "Yang pasti sistem standarisasi sistem artinya sistem logistik Aceh sampai Papua standarnya sama, sekarang kan beda-beda tiap Pelindo. Atau urusan peti kemas juga begitu kan sistemnya punya masing-masing standar," ungkap dia.

Dengan merger kan subholding akan jadi satu standar sama, baik dalam servis, sistem dan juga termasuk SLA. Itu akan jadi sebuah standarisasi yang harus dibangun makanya apa yang menjadi standarisasi world class pelabuhan itu akan berlaku untuk Pelindo," terangnya.

Baca Juga:
Pelindo Group Wilayah Kerja Makassar Gelar Halal Bihalal Idulfitri 1445 H

Selain itu, penyatuan perusahaan ini juga diharapkan akan menciptakan lapangan bekerja baru sehingga bisa berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah tengah memproses penggabungan empat perusahaan pelabuhan pelat merah, yakni PT Pelindo I-IV (Persero). Penggabungan ini akan menyisakan PT Pelindo II (Persero) sebagai induk usaha/holding pelabuhan milik pemerintah.

Dengan menjadikan Pelindo II sebagai holding usaha, secara otomatis Pelindo lainnya akan dilebur menjadi anak usaha berdasarkan masing-masing bisnis. Setelah menjadi holding, Pelindo II akan berganti nama menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

Entitas baru ini akan menjalankan empat bisnis utama melalui entitas yang berbeda, yang merupakan penggabungan dari bisnis Pelindo sebelumnya.

Empat bisnis tersebut antara lain adalah bisnis petikemas dengan nama PT Pelindo Multi Terminal dan berkantor di Medan dan bisnis non-petikemas di bawah PT Terminal Petikemas Indonesia, berkantor di Surabaya.

Lalu bisnis logistic & hinterland development yang akan berkantor di Jakarta dengan nama PT Pelindo Solusi Logistik. Terakhir adalah bisnis marine, equipment & port services yang akan berkantor pusat di Makassar.

Adapun holding ini ditargetkan akan dapat rampung pada 1 Oktober 2021 mendatang. Saat ini perusahaan tengah menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah terkait dengan penggabungan tersebut.(amt/cnbcindonesia.com)