Angkutan Laut Perintis Dukung Mobilitas dan Pemulihan Ekonomi

  • Oleh : Naomy

Kamis, 09/Sep/2021 09:02 WIB
Capt. Mugen Sartoto Capt. Mugen Sartoto

JAKARTA (BeritaTrans.com) -   Sesuai Surat Edaran Menteri Perhubungan No. SE 59 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Laut pada masa pandemi Covid-19, transportasi tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Baca Juga:
Kemenhub Perkenalkan Katalog Elektronik dalam Penyediaan Jasa Kapal Perintis

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, yang diwakili Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Mugen S. Sartoto membuka Rapat Koordinasi Angkutan Laut Perintis Tahun 2021 di hotel Le Meredien Jakarta, Kamis (9/9/2021).

Rakor Angkutan Laut Perintis Tahun 2021 akan dilaksanakan selama tiga hari mulai 8 s.d 10 September 2021.

Baca Juga:
Di Rakornas Angkutan Laut Perintis, Menhub Minta Layanan Lebih Efisien dan Tepat Guna

Diikuti peserta dari Kantor Otoritas Pelabuhan Utama, KSOP, UPP, Dinas Perhubungan Propinsi pada Pelabuhan Pangkal dan Operator Kapal Perintis secara langsung dan virtual.

"Angkutan Laut Perintis merupakan angkutan di perairan pada trayek-trayek yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat untuk melayani daerah atau wilayah yang belum atau tidak terlayani oleh angkutan laut komersial, hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 48 tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pelayanan Publik Kapal Perintis," bebernya. 

Baca Juga:
Tim Aksi Cepat Kemenhub Berhasil Evakuasi Kapal Kargo MSC Faith Kandas di Perbatasan Indonesia - Singapura

Pelayanan angkutan laut perintis ini sangat dibutuhkan masyarakat terutama pada daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan. 

Angkutan laut perintis telah beroperasi puluhan tahun secara konsisten sebagai bentuk kehadiran Negara dalam membantu mobilitas penumpang dan barang, serta perekat atau penghubung pulau-pulau di Indonesia.

Menurutnya, pada tahun 2021 Ditjen Perhubungan Laut telah mengoperasikan kapal perintis sebanyak 118 trayek pada 42 pelabuhan pangkal, yang tersebar di 21 Provinsi di Indonesia dan melayani lebih dari 500 pelabuhan singgah. 

“Saya berharap kegiatan angkutan laut perintis bisa menjadi wadah yang efektif dalam mempertemukan antara kebutuhan layanan angkutan laut perintis dari daerah-daerah dengan kebijakan Kementerian Perhubungan sehingga konektivitas transportasi dapat terjaga atau bahkan kita tingkatkan," ujarnya.

Dia juga mengingatkan agar semangat meningkatan layanan angkutan laut perintis terus ditingkatkan dan melakukan evaluasi yang berkesinambungan atas pelaksanaan penyelenggaraan angkutan laut perintis yang telah ada.

"Dengarkan masukan dari para pengguna layanan dan tindaklanjut dengan cepat agar manfaat pengoperasian kapal perintis dapat dirasakan oleh masyarakat dengan maksimal," ungkap Capt. Mugen.

Beberapa hal yang harus diprioritaskan dan sinergiskan agar layanan angkutan laut perintis dapat semakin optimal, antara lain pengelolaan yang berkelanjutan dan harmonisasi dengan kementerian/ Lembaga lainnya dalam mendukung terwujudnya keselamatan maritim,  infrastruktur dari fasilitas Pelabuhan Singgah, pengawakan dan Kompetensi Kru kapal perintis.

Selanjutnya pengenaan tarif penumpang dan barang, pengaturan dan Formulasi dalam Pemberian Kuota BBM Subsidi, keteraturan dan kepastian Jadwal perintis, pemasaran layanan angkutan laut perintis pada masing-masing Pemerintah Daerah, optimasi rute angkutan laut perintis dan integrasi dengan rute angkutan kapal PSO dan kapal tol laut, serta penerapan syarat perjalanan dan protokol kesehatan.
 
“Selain itu, adanya pemutaran video tentang UMKM diatas kapal perintis akan dapat menjadi nilai tambah manfaat dari pengoperasian angkutan laut perintis, sehingga semangat wirausaha dapat semakin tumbuh dan berkembang mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dalam hal ini, kapal memiliki nilai tambah (value added) sebagai sarana untuk menanamkan nilai kebangsaan dan edukasi non formal dalam kewirausahaan,” imbuh dia 

Kepada para Operator Kapal Perintis, Capt. Mugen berpesan untuk selalu memerhatikan pelayanan penumpang kapal perintis dan melakukan perawatan kapal dengan baik, serta kepada para Dinas Perhubungan Provinsi dan KSOP/UPP di Pelabuhan Pangkal Perintis untuk selalu mengevaluasi trayek-trayek kapal perintis di daerahnya agar daerah-daerah yang dirasa tidak efektif agar dihapuskan dan dialihkan ke daerah yang lebih membutuhkan.

Pada kesempatan ini, dia juga menyampaikan keinginannya agar pola pengoperasian kapal perintis dapat menjadi model bagi para operator kapal lain di nusantara ini terutama dalam safety performance, produktivitas, dan efisiensi, supaya dapat mendorong kompetisi sehat dalam dunia pelayaran nasional.

Melalui Rakor Angkutan Laut Perintis kali ini, dapat memberikan hasil yang optimal bagi peningkatan koordinasi dan mutu pelayanan pelayaran perintis di Indonesia.

“Saya juga mengingatkan agar para peserta Rakor untuk tetap menjaga jarak serta melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tutupnya. (omy)