NASA Berhasil Kumpulkan Sampel Batuan Mars Pertama

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 09/Sep/2021 11:08 WIB
Sampel batuan Mars pertama dari Perseverance terlihat di dalam tabung kontainer titaniumnya dalam gambar yang diambil oleh Sampling and Caching System Camera. (Foto: NASA/JPL-Caltech via REUTERS) Sampel batuan Mars pertama dari Perseverance terlihat di dalam tabung kontainer titaniumnya dalam gambar yang diambil oleh Sampling and Caching System Camera. (Foto: NASA/JPL-Caltech via REUTERS)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Penjelajah Mars milik NASA, Perseverance, berhasil mengumpulkan dan menyimpan sampel mineral pertama dari permukaan Planet Merah. Sampel tersebut akan dianalisa di Bumi. 

Perangkat yang dipasang pada Perseverance dan dioperasikan Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di dekat Los Angeles itu mengebor inti batu yang sedikit lebih tebal daripada pensil dari dasar danau Mars kuno. 

Baca Juga:
Kurangi Emisi untuk Tekan Krisis Ozon agar Bumi Tetap Layak Huni

NASA mengonfirmasi kesuksesan itu pada 1 September. Hal tersebut, kata NASA, merupakan sampel mineral pertama yang diperoleh dari permukaan planet lain. 

Kepala NASA dan mantan astronaut Bill Nelson memujinya sebagai "pencapaian penting." 

Baca Juga:
Hujan Es akan Sering Terjadi

Badan antariksa Amerika itu berencana untuk mengumpulkan sebanyak 43 sampel mineral selama beberapa bulan ke depan dari dasar Kawah Jerezo. Kawah ini adalah cekungan luas tempat di mana air mengalir dan kehidupan mikroba diperkirakan telah berkembang miliaran tahun yang lalu. 

Kendaraan beroda enam berukuran SUV itu juga diharapkan dapat menjelajahi dinding sedimen yang diendapkan di kaki delta sungai sisa yang pernah terukir di sudut kawah dan dianggap sebagai tempat utama untuk dipelajari. 

Baca Juga:
Jutaan Warga Asia Hirup Udara Paling Berbahaya di Dunia

Pengumpulan mineral adalah inti dari proyek Perseverance senilai $2,7 miliar. 

Dua misi masa depan ke Mars, yang akan dilakukan bersama oleh NASA dan Badan Antariksa Eropa, direncanakan akan mengambil spesimen tersebut dalam dekade berikutnya dan mengembalikannya ke Bumi. Para ahli astrobiologi akan memeriksa sampel-sampel tersebut untuk mencari tanda-tanda organisme fosil kecil. (hm/sumber:VOA)