Pelindo I Dorong Percepatan Penerapan NLE di Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 10/Sep/2021 19:09 WIB
Prima Terminal Petikemas Prima Terminal Petikemas

 

 

Baca Juga:
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Terima Kunjungan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

 

MEDAN (BeritaTrans.com) - Perkuat kelancaran logistik nasional, Pelindo I terus mendorong percepatan penerapan National Logistic Ecosystem (NLE) di pelabuhan-pelabuhan besar kelolaan, khususnya yang berada di wilayah Medan dan sekitarnya.

Baca Juga:
Ciptakan Pengemudi Truk Berperilaku Aman dan Tertib, Di Program TJSL Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Gelar Training Safety Truck Driving

NLE menjadi logistic digital collaboration platform yang mampu menyediakan layanan logistik dari hulu ke hilir. Menjadikan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen baik internasional maupun domestik sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.

“Kami mendukung penuh inisiasi pemerintah dalam penerapan NLE sebagai upaya melakukan simplifikasi proses bisnis layanan, kolaborasi sistem logistik, dan kemudahan transaksi pembayaran,” urai Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo I, Joko Noerhudha, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga:
Terapkan TJSL, Pelindo II Regional Tanjung Priok Serahkan Bantuan untuk Palestina

Di wilayah Sumatera Utara, tiga pelabuhan Pelindo I sudah menerapkan NLE yakni Terminal Peti Kemas (TPK) dan pelabuhan yang dikelola anak perusahaan Pelindo I TPK Belawan Fase 2 yang dioperasikan PT Prima Terminal Petikemas, serta Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) yang dioperasikan PT Prima Multi Terminal.

“Untuk mendukung penerapaj NLE, di TPK Belawan dan TPK Belawan Fase 2 sudah mengintegrasikan layanan dengan Single Submission Quarantine Custom (SSm – QC), Surat Penyerahan Petikemas (SP2) online, Delivery Order (DO) online dan autogate. Sementara untuk Kuala Tanjung Multipurpose Terminal sudah diterapkan autogate dan sedang terus kami kembangkan untuk diintegrasikan dengan layanan lainnya sebagai upaya dukungan implementasi NLE di pelabuhan,” bebernya.

Selain itu, Pelindo I tengah mengembangkan Port Operation Command Center (POCC) untuk memudahkan implementasi NLE di pelabuhan. 

POCC digunakan sebagai pusat kendali dan koordinasi pelayanan kapal dan terminal serta monitoring antrean kapal. POCC ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam kegiatan kepelabuhanan demi kenyamanan pengguna jasa seiring semakin meningkatknya aktivitas kapal dan bongkar muat barang di sejumlah pelabuhan.

“Saat ini kami sedang mengembangkan POCC yang bermanfaat untuk memaksimalkan ketepatan perencanaan, meningkatkan kinerja operasional, kecepatan dalam koordinasi dan pengambilan keputusan, serta memastikan tercapainya one day billing,” terang dia.

Joko menambahkan, pada awal Oktober tahun ini, pemerintah akan menggabungkan BUMN Pelabuhan, Pelindo 1, 2, 3, dan 4 akan berintegrasi menjadi satu Pelindo. 

Harapannya, dengan integrasi Pelindo ini akan mempercepat proses pengembangan POCC di pelabuhan yang berada di bagian barat Indonesia disebabkan transfer knowledge dari pelabuhan yang sudah berhasil membangun POCC menjadi semakin mudah dan cepat.

“NLE menjadi salah satu bentuk nyata pemerintah untuk mendorong kelancaran logistik nasional serta menekan biaya logistik.  Implementasi NLE ini diharapkan dapat menghadirkan layanan yang efisien, sederhana, dan terpadu yang tentunya akan mendukung kinerja layanan kepelabuhanan yang dikelola Pelindo I,” pungkas Joko. (omy)