Kapal Angkut 2 Bayi dan 178 Dewasa Patah Kemudi di Laut Sula Maluku Utara

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 10/Sep/2021 22:16 WIB
Proses evakuasi korban KM Simba. (Dok SAR/Kieraha.com) Proses evakuasi korban KM Simba. (Dok SAR/Kieraha.com)

TERNATE (BeritaTrans.com) - Tim SAR Gabungan diterjunkan mengevakuasi korban kapal penumpang patah kemudi yang terjadi di Perairan Lifmatola, Pulau Mangoli, Kepulauan Sula, Rabu kemarin, 8 September. 

Tercatat sebanyak 180 orang penumpang kapal KM Simba 1 ini yang sudah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Kamis 9 September 2021. 

Baca Juga:
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Arus Balik Mudik di Pelabuhan Tanjung Priok

Kapal dari Sanana tujuan Ternate ini membawa 293 orang, mengalami patah kemudi di laut saat dalam perjalanan. 

Muhamad Arafah, Kepala Basarnas Ternate menyatakan, evakuasi korban kecelakaan kapal KM Simba 1 menggunakan kapal KM Barcelona. Akan tetapi saat evakuasi, kapal ini merapat ke kapal KM Simba 1 tidak bisa dilakukan karena gelombang tinggi mencapai sekitar 2 meter. 

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

“Sehingga evakuasi ini dilakukan dengan menggunakan liferaft (perahu karet) dan berhasil (memindahkan) sebanyak 180 penumpang ke KM Barcelona dan selanjutnya dibawa ke Sanana dalam keadaan selamat,” katanya, Kamis pagi WIT. 

Sisanya yang masih berada di kapal KM Simba berjumlah 113 orang. Ini terdiri dari 100 penumpang (77 laki-laki dan 23 perempuan), serta 13 ABK. 

Baca Juga:
Rute Kapal Baru Buleleng-Raas Dibuka untuk Antisipasi Lonjakan Pemudik dari Bali saat Lebaran

Arafah menambahkan, proses evakuasi sisa penumpang dan kapal Simba 1 akan dilakukan menggunakan KM Permata Obi. Posisi kapal tersebut saat ini masih dalam pemantauan. 

“Khusus penumpang yang sudah dievakuasi menggunakan KM Barcelona telah sandar di Pelabuhan Sanana membawa 180 penumpang dalam keadaan selamat, selanjutnya sudah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing,” sambungnya. 

Dalam peristiwa kecelakaan ini terdapat sebanyak 2 bayi berusia 3 bulan dan 6 bulan. Juga tercatat sebanyak 15 anak-anak di bawah usia 14 tahun 

(fh/sumber:kieraha)