Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat selama ini dikenal sebagai desa rawan abrasi atau pengikisan pantai akibat ombak laut dan banjir rob.
Karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu membangun breakwater atau bangunan pemecah ombak di bibir pantai Desa Limbangan sepanang 700 meter untuk meminimalisir pengaruh abrasi dan terjangan banjir rob.
Salah seorang warga, Nasdiyah, 57 mengungkapkan, pembangunan breakwater sangat penting untuk mengurangi potensi abrasi di pantai Desa Limbangan tersebut. Selain itu, pembangunan breakwater juga untuk melindungi permukiman warga dari terjangan banjir rob.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati Indramayu atas perhatian dan kepeduliannya kepada warga Desa Limbangan dengan membangun pemecah ombak ini," ujar Nasdiyah, Sabtu (11/9/2021).
Nasdiyah mengatakan, dengan dibangunnya breakwater sepanjang 700 meter, warga kini tidak khawatir lagi terhadap bahaya abrasi akibat gelombang laut Pantai Utara (Pantura).
Dikatakan, beberapa tahun lalu pantai Desa Limbangan sempat dihantam abrasi dan rob hingga dampaknya membuat warga terpaksa mengungsi. Terutama warga yang berada di bibir pantai.
"Mudah-mudahan sekarang setelah ada pembangunan breakwater permukiman warga bisa lebih terlindungi dan warga bisa hidup nyaman," harapnya.
Breakwater selain berfungsi melindungi permikiman juga menjaga potensi wisata pantai dan kuliner yang menjadi unggulan desa setempat.
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengungkapkan, pembangunan break water tidak lain sebagai upaya melindungi warga pesisir di Pantura Indramayu.
Selain brea water, pihaknya juga mengupayakan penanaman mangrove untuk menjaga kawasan pantai.
"Garis pantai kita sangat panjang, sekitar 147 kilometer. Ini tanggungjawab kita bersama melindungi warga dan juga menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Bupati akan terus berupaya agar potensi abrasi bisa dicegah dan diminimalisir. (Taryani)