Pesan Gubernur, Gali Potensi Desa dan Manfaatkan Teknologi, Nantinya Rezeki di Desa Sama Dengan di Kota

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 11/Sep/2021 19:53 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat berada di Indramayu didampingi Bupati Nina Agustina. (Ist.) Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat berada di Indramayu didampingi Bupati Nina Agustina. (Ist.)

INDRAMAYU, (BeritaTrans.com) - Gubernur Jawa Barat,  Ridwan Kamil mengemukakan,  potensi alam di Kabupaten Indramayu sangat luar biasa.  Namun ini perlu terus digali dan dikembangkan oleh masyarakat. Di antaranya memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini. 

Harapannya, meski tinggal di desa namun rezekinya orang Indramayu harus rezeki kota dan bisnisnya mendunia.

Gubernur Ridwan Kamil mengemukakan hal itu saat meninjau Gebyar 5.000 vaksinasi sekaligus memberikan bantuan  laptop untuk 309 Desa di Kabupaten Indramayu, Jumat (10/9/2021) di Bumi Patra Indramayu.

Dikatakan,  dinamika masyarakat dulu menganggap rezeki di desa tidak seimbang dengan rezeki di kota. Sehingga banyak masyarakat merantau untuk memperoleh pekerjaan yang layak dalam meningkatkan taraf hidupnya, terjadilah urbanisasi.

“Tetapi setelah adanya Covid-19 kehidupan berubah. Rezeki di desa dapat sama dengan rezeki yang di kota. Asalkan masyarakat mampu menggali potensi desa, memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah ada,” ujarnya.

Kata Gubernur, dulu ada orang berjualan sabun cair omsetnya hanya Rp 10 juta per bulan karena berjualannya itu  door to door. Sejak jualannya online,  dari tempat tinggalnya yang berada di desa, akhirnya yang beli masyarakat seluruh Indonesia.

Omsetnya berkembang jadi ratusan juta. Fisiknya tetap tinggal di desa, tetapi bisnisnya menusantara karena digital.

Dijelaskan,  transformasi teknologi saat ini tidak semulus dan berhasil dibayangkan oleh banyak orang. Namun dengan kerja keras dan kesabaran serta tidak pantang menyerah, dipastikan usaha tidak mengkhianati hasil.

“Dahulu saya pernah launching memberi pakan ikan lele dengan mesin itu. Tapi kan tidak semulus dibayangkan teruslah berusaha. Insya Allah proses tidak mengecewakan hasil,” jelasnya.

Emil menyebut, idealnya desa digital adalah desa yang masyarakatnya  ingin berjualan secara online.

Melalui bantuan laptop untuk 309 Desa, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk usahanya secara online melalui e-commerce sampai bisa dibeli se-Nusantara.

Misalkan saya datang ke desa dan minta tolong fotokan produk saya dan membukakan akun di shopee atau tokopedia,  sudah itu saja. Latih itu kepada masyarakat.

“Saya yakin suatu hari nanti semua akan bergeser. Akhirnya mendingan tinggal di desa tetapi pendapatan kota. Apalagi pengeluaran di desa sedikit,” katanya.

Itulah revolusi digital Jawa Barat. Ada banyak potensi di Jawa Barat yang luar biasa dan teknologi itu bukan milik kota saja. Tapi juga milik orang desa.

Emil berharap dengan bantuan laptop untuk 309 Desa di Indramayu bukan hanya diperuntukkan bagi kepentingan pribadi, melainkan untuk masyarakat. Agar bisa memanfaatkannya dalam memasarkan produk usahanya secara online dalam skala luas.

“Saya titip bantuan laptop itu untuk Desa. Bukan untuk pribadi. Tetapi untuk mendaftar produk-produk desa supaya dapat online, sehingga konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia itu berhasil,” harapannya.

Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, Kabupaten Indramayu  sangat siap menyongsong desa digital.

Menurutnya desa digital masuk dalam 10 Program Unggulan Kabupaten Indramayu yakni program Le-Dig atau Lebu Digital. Lebu dalam bahasa Indramayu berarti “Desa”.

Bupati Nina Agustina menjelaskan, melalui program Ledig, masyarakat di Kabupaten Indramayu dapat berinteraksi dengan dunia luar.

Dengan begitu, diharapkan produk-produk unggulan di Kabupaten Indramayu dapat lebih dikenal oleh publik. Baik dalam lingkup lokal, regional, nasional, bahkan go internasional. (Taryani)