Terbelah Duanya Pesawat Air India Express saat Mendarat Gegara Kesalahan Pilot, Ungkap Penyelidik

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 12/Sep/2021 09:01 WIB


NEW DELHI (BeritaTrans.com) - Kesalahan pilot dan kegagalan untuk mengikuti pedoman keselamatan mungkin menyebabkan jatuhnya pesawat Air India Express pada Agustus tahun lalu, kata para penyelidik.

Baca Juga:
Perusahaan Otomotif Tata Ambil Alih Air India, Air India Express, dan Air India-SATS dari Pemerintah

Pesawat penumpang dengan 190 orang di dalamnya jatuh di bandara Calicut di negara bagian selatan Kerala, menewaskan 21 orang.

Boeing 737, yang terbang dari Dubai, tergelincir dari landasan saat hujan dan pecah menjadi dua setelah mendarat.

Baca Juga:
Boeing 737-800 Air India Express Serempet Tiang Listrik setelah Mendarat

Penerbangan itu memulangkan warga India yang terdampar akibat krisis virus corona.

Korban tewas termasuk kedua pilot. Tujuh puluh lima penumpang terluka parah.

Pesawat itu jatuh saat berusaha mendarat untuk kedua kalinya. Upaya pertama dibatalkan oleh pilot karena curah hujan musim muson yang deras melanda Kerala.

Laporan Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India mengatakan ada beberapa "pelanggaran" prosedur operasi sebelum mendarat oleh pilot.

Mereka termasuk bahwa tidak melakukan "pengarahan yang memadai" untuk pendaratan dengan angin penarik dalam hujan dan visibilitas yang buruk, serta kegagalan untuk "menghitung data pendaratan yang akurat dengan cepat dalam kondisi cuaca buruk", berkontribusi pada kecelakaan itu.

Wiper kaca depan yang tidak berfungsi juga telah mengganggu jarak pandang, kata laporan setebal 257 halaman itu.

Pilot juga "tidak membuat pengumuman wajib bagi awak kabin untuk duduk pada pendekatan pertama untuk mendarat ... Ini adalah kelalaian yang sangat serius dan membahayakan awak kabin", kata laporan itu.

Laporan itu menambahkan bahwa "kegagalan sistemik" juga bisa berkontribusi pada kecelakaan itu.

"Ini biasanya terjadi karena budaya keselamatan yang berlaku yang menimbulkan kesalahan, kesalahan dan pelanggaran tugas rutin yang dilakukan oleh orang-orang yang beroperasi di dalam sistem," katanya.

Kecelakaan pesawat telah terjadi sebelumnya selama musim hujan, di India yang berlangsung dari Juni hingga September dan mendatangkan malapetaka di Asia selatan setiap tahun.

Pada Mei 2010, 158 orang tewas ketika sebuah penerbangan Air India Express melewati landasan pacu bandara Mangalore dan jatuh.

Sumber: bbc.com.