Kapal Nelayan Tenggelam di Perbatasan Perairan Australia, 6 Orang Asal NTT Ditemukan Selamat

  • Oleh : Fahmi

Senin, 13/Sep/2021 05:55 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

KUPANG (BeritaTrans.com) - Sebuah kapal pencari ikan yang memuat enam nelayan asal Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam saat mencari di wilayah perairan Australia. 

Enam nelayan selamat, mereka adalah Ciwa Jako (37), Mardan Liri (16), Didik Ndoke (25), Yudi Umar (20), Ivan Rabana (28), dan Didi Sudirman (45). 

Baca Juga:
SPSL Jaga Keberlanjutan Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat Lewat Program Teman Nelayan

"Kejadiannya tadi subuh sekitar pukul 03.00 Wita," ungkap Kasubag Humas Polres Rote Ndao Aiptu Anama Nurcahyo, dinukil Kompas.com, Sabtu (11/9/2021). 

Anam menuturkan, berdasarkan hasil keterangan dari enam nelayan itu, mereka mencari teripang dan hasil laut lainnya di wilayah pulau Pasir yang masuk perbatasan perairan Australia. 

Baca Juga:
Kapal LCT Bora V Tenggelam di Sulut Sudah Ditemukan, 10 Orang Selamat, 2 Meninggal dan 6 Masih Hilang

Namun, karena cuaca buruk dan arus deras, mereka terempas sampai ke perairan Pulau Ndao, NTT. 

Anam menyebut, kapal tersebut tenggelam di bagian barat Pulau Ndao akibat dihantam gelombang besar. 

Baca Juga:
Jawab Nelayan, Menhub Konsolidasi Perbaikan Pelabuhan Perikanan di Lamongan

Setelah diterjang gelombang, mengakibatkan mesin mati dan perahu pecah, sehingga enam nelayan itu berenang menyelamatkan diri ke arah Pantai Marege, Desa Mbali Lendeiki, Kecamatan Ndao Nuse, Kabupaten Rote Ndao. 

Anam menuturkan, setelah kapal tenggelam, nelayan atas nama Didi Sudirman tidak ada sehingga, lima nelayan lainnya meminta pertolongan kepada warga setempat. 

Kepala Desa Mbali Lendeiki Abraham Bunga, lalu menghubungi Bhabinkamtibmas Ndao Nuse Brigpol Yulius N Sasi bersama Babinsa Ndao Nuse Serda Virgilio Dos Santos. 

Mereka bersama-sama warga mencari Didi Sudirman yang hilang. Didi ditemukan petugas dan warga di pantai bagian barat Pulau Ndao dalam keadaan selamat. 

Didi hanya mengalami luka lecet. Keenam nelayan itu lalu diamankan di rumah Kepala Desa Mbali Lendeiki. 

Para nelayan itu mengaku, sudah 14 hari mencari ikan di Perairan Ndao dan sekitarnya.  

Namun, sejak Jumat (10/9/2021), cuaca berubah ekstrem, sehingga mengakibatkan mesin perahu mati dan perahu pecah. 

Setelah beberapa jam berada di rumah kepala desa, enam nelayan itu dibawa ke Puskesmas Ndao untuk mendapatkan perawatan. Setelah diperiksa, enam nelayan itu dinyatakan sehat dan hanya mengalami luka lecet. 

Pemerintah Kecamatan Ndao Nuse telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Rote Timur terkait upaya penjemputan para nelayan. 

"Hingga kini, pihak keluarga dan pemilik kapal sementara dalam perjalanan menuju Pulau Ndao," ujar Anam. 

Saat ini, warga juga sedang melakukan pencarian terhadap mesin kapal, serta barang-barang lainnya yang masih bisa diselamatkan.(fhm/sumber:kompas)