5.000 Bus Listrik Bakal Beroperasi di DKI Jakarta

  • Oleh : Redaksi

Senin, 13/Sep/2021 14:44 WIB
Pelepasan uji coba bus listrik Transjakarta rute Blom M-Balai Kota, Jumat (10/9/2021). Foto: kompas.com. Pelepasan uji coba bus listrik Transjakarta rute Blom M-Balai Kota, Jumat (10/9/2021). Foto: kompas.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bersama PT Higer Maju Indonesia (HMI) baru saja meresmikan uji coba bus listrikmerek Higer. Bus ini nantinya akan mengisi rute Blok M – Balai Kota dengan masa uji coba selama tiga bulan.

Higer merupakan merek kedua yang menguji coba bus listriknya bersama dengan Transjakarta. Sebelumnya, pada tahun 2020, Transjakarta juga sudah melakukan uji coba bus listrik merek BYD.

Baca Juga:
BPTJ Sebut Transjakarta Siap Jadi Operator JR Connexion dan Transjabodetabek

Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, uji coba bus listrik ini merupakan bagian rencana jangka panjang perusahaan yang sudah dilakukan sejak tahun 2020.

“Pada tahun 2020 kita sudah uji coba satu merek, Higer ini menjadi yang kedua. Untuk bus merek yang pertama, barangnya sudah sampai di Jakarta,” ucap Jhony di Jakarta, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga:
26 Bus Listrik Resmi Mengaspal, Diluncurkan Dishub Provinsi DKI Jakarta, TransJakarta dan DAMRI

Operator pertama yang akan menggunakan bus listrik sebagai armada Transjakarta adalah Mayasari Bakti. Setidaknya sudah ada 20 unit bus listrik BYD yang siap mengaspal di Jakarta, sedangkan 10 unit lagi masih dalam proses.

“30 bus ini termasuk dalam rencana 100 unit bus listrik di tahun 2021 dan akan segera kita lengkapi. Lalu tahun depan kita lanjutkan 300 unit lagi dan sampai 2025 kurang lebih sekitar 5.000 unit,” kata Jhony.

Baca Juga:
Mengaspal Segera, Bus Listrik DAMRI Siap Beroperasi di Jakarta

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir menambahkan, target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selain memiliki kurang lebih 5.000 unit bus listrik tahun 2025, pada tahun 2030 mulai mengurangi bus dengan bahan bakar fosil.

“Sampai 2030, seluruh kendaraan bus Transjakarta berbahan bakar fosil sudah tidak lagi kita gunakan. Ini untuk masyarakat DKI Jakarta yang lebih sehat, sejahtera, dan polusi udara dapat berkurang,” kata Chaidir. (dn/sumber: kompas.com)