Sopir Ojol Jadi Korban Begal di Bintaro Exchange, Tangan Terluka Disabet Celurit

  • Oleh : Redaksi

Senin, 20/Sep/2021 16:32 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone) Ilustrasi. (Foto: Okezone)

TANGERANG SELATAN (Beritatrans.com) – Kawanan begal beraksi di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan  (Tangsel) pada Minggu (19/9/2021). Salah satu korban kawanan bersenjata tajam itu adalah seorang driver ojek online (ojol).

Kejadian itu berlangsung sekira pukul 03.00 WIB. Korban berinisial HTS (20 tahun), ditemani saudara kembarnya HRS (20 tahun) serta seorang temannya sesama ojol tengah asik ngobrol di tepi jalan sekitaran bundaran mal Bintaro Exchange.

Baca Juga:
Komisi V DPR: Operator Ojek Online Harus Perhatikan Kesejahteraan para Driver

"Saya biasanya sering nongkrong di situ sama teman-teman ojol yang lain. Biasanya sebelum jam 12 malam udah pulang, tapi namanya kakak saya ngajak main ya udah kita duduk-duduk di situ nggak terasa sampai lewat tengah malam," tutur HTS.

Sekira pukul 03.00 WIB, tiba-tiba datang enam pelaku yang berboncengan di tiga sepeda motor. Tiga orang di antara mereka lantas menghampiri kedua korban sambil membentak dan mengacungkan celurit panjang.

Baca Juga:
Dipotong Grab-Gojek, Penghasilan Ojol jadi Makin Anyep

"Yang tiga orang turun, bawa celurit panjang-panjang banget Masya Allah. Terus dia bentak minta handphone kita semua, saya coba pertahanin kan terus langsung dicelurit tangan saya, habis itu saya langsung kabur," ucapnya.

Akibat sabetan celurit, tangan kanan HTS terluka dalam. Dia dan seorang temannya berhasil lari sambil berteriak meminta tolong. Sedangkan kakaknya, HRS terjebak kepungan pelaku.

Baca Juga:
Begini Tanggapan Maxim Indonesia Terhadap Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 667 Tahun 2022

"Waktu saya lari, kakak saya masih di sana. Saya lihat dia sempat tarik-tarikan HP sama pelaku. Terus pelaku yang lain langsung bacokin celurit ke tangannya. Kakak saya yang luka parah, HP nya juga kena rampas," sambungnya.

Saat HTS berteriak minta tolong, tak ada warga yang berani menghampiri. Bahkan menurut dia, ada salah satu sekuriti kawasan yang hanya melihat kejadian itu tanpa memberi bantuan.

"Waktu saya teriak-teriak, ada pengendara lain, terus karena takut malah ikutan lari, nggak berani. Kata teman saya, ada sekuriti juga, cuma dia nggak berani nyamperin," paparnya.

Usai menjalani aksinya, para pelaku kabur di keheningan malam. Namun rupanya, sepeda motor milik HTS tak ikut dibawa lari pelaku. Padahal kunci kontak masih menggantung di atas motor.

"Alhamdulillah motor nggak diambil, padahal kunci saya masih gantung," terangnya.

Kedua korban sempat dirawat di salah satu Puskesmas yang tak jauh dari lokasi. Nampak keduanya menderita luka sobekan cukup lebar. Kejadian itu pun belum sempat dilaporkan ke kantor polisi.

Sementara saat dihubungi terpisah, Kanitreskrim Polsek Pondok Aren, Iptu Rony Setiawan, mengaku belum mengecek langsung kejadian itu. "Belum saya cek, coba nanti saya monitor dulu kejadiannya," katanya.  (ny/Sumber:Okezone.com)