BI Jabar Laksanakan Program Pengembangan Klaster Pangan di Indramayu

  • Oleh : Taryani

Selasa, 21/Sep/2021 18:06 WIB
Kepala BI Jabar Herawanto, Anggota Komisi XI DPR RI Satori, Bupati Indramayu Nina Agustina foto bersama saat melaksanakan program pengembangan klaster pangan di Jabar. (Ist.) Kepala BI Jabar Herawanto, Anggota Komisi XI DPR RI Satori, Bupati Indramayu Nina Agustina foto bersama saat melaksanakan program pengembangan klaster pangan di Jabar. (Ist.)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat (Jabar) melaksanakan program pengembangan klaster pangan di Jabar.

Saat ini, tercatat 60 klaster pangan mitra BI di wilayah Priangan Timur dan Cirebon – Indramayu – Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Salah satu metode yang diperkenalkan dalam dalam pengembangan pertanian klaster mitranya adalah integrated ecofarming berbasis Microbacter Alfaafa (MA-11).

Metode ini dipilih dengan pertimbangan untuk melakukan sistem budi daya pertanian yang ramah lingkungan (zero waste), meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan (sustainable farming) dan menghasilkan produk pangan sehat.

Sebagai contoh, ketika petani memupuk cabai atau tanaman lain dengan Super Bokashi MA-11. Selain memberikan hasil yang berlipat baik terhadap kualitas dan kuantitas panen sekaligus memperbaiki / menyehatkan (recovery) lingkungan sebagai usaha konservasi tanah dan air.

Limbah pertanian misalnya  jagung sebagai border kebun cabe. Limbah jagung  akan  dimanfaatkan sebagai pakan ternak bergizi tinggi atau Super Feed MA-11.

Bank Indonesia memberikan pendampingan secara komprehensif. Mulai dari pemberian teori, praktek olah lahan sawah, diskusi, serta dilengkapi dengan berbagai peraga dan sampel produk.

Selain itu, Bank Indonesia terlibat dalam kegiatan monitoring secara berkala pada setiap fase pertumbuhan padi, mulai dari fase vegetatif, generative, hingga memasuki fase panen.

Berbagai upaya pelatihan, monitoring, dan pemberian bantuan tersebut bertujuan agar para klaster mitra dapat meningkatkan produktivitasnya, menekan biaya produksi hingga 40%-70%.

Selain itu, menghasilkan multiplier effect, menciptakan konservasi tanah dan air sehingga terbentuk pertanian yang berkelanjutan, serta memitigasi perubahan iklim global seperti kekeringan, badai, banjir, dan lain sebagainya yang dapat mengancam keberlangsungan lahan pertanian.

Salah satu klaster pangan mitra BI Jawa Barat yang menerapkan metode ecofarming berbasis MA-11, khususnya BI Cirebon, adalah Kelompok Sri Makmur III dan Kelompok Cinta Tani yang berada di Kabupaten Indramayu.

Kedua klaster ini telah menerapkan metode ecofarming berbasis MA-11 pada lahan masing-masing seluas 1 Ha. Setelah 120 hari sejak penanaman, pada Senin (20/9/2021) kedua klaster ini telah berhasil memasuki masa panen.

Proses panen dilakukan dalam kegiatan “Panen Bersama” padi varietas Bawor, Batuta, Ciherang, dan MSP 01 Modif dengan metode ecofarming berbasis MA-11.

Hadir dalam kegiatan “Panen Bersama” Anggota Komisi XI – DPR RI, Satori. Kepala BI Jawa Barat, Herawanto.  Bupati Indramayu, Nina Agustina.  Kepala BI Cirebon, Bakti Artanta dan Pimpinan BI Tasikmalaya, Nurtjipto serta jajaran dinas terkait di Kabupaten Indramayu. (Taryani)