Wacana Luhut: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Alat Pembayaran Digital

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 24/Sep/2021 05:46 WIB
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan saat Konferensi Pers Perkembangan PPKM (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI) Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan saat Konferensi Pers Perkembangan PPKM (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan aplikasi PeduliLindungi berpotensi menjadi aplikasi yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk untuk pembayaran digital. 

Hal tersebut disampaikan Luhut dengan melihat melesatnya penggunaan pembayaran digital lewat teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). 

Baca Juga:
Luhut dan Menhub Budi Dampingi PM Tiongkok Gunakan KA Cepat untuk Tinjau Kesiapan Operasional

"Jadi sekarang sudah melebar, nanti mungkin kita coba masukkan ke digital app PelindungiLindungi. Jadi, platform berbagai macam saja bisa masuk," jelas Luhut dikutip dari CNBC, Kamis (23/9/2021). 

Dengan begitu, Luhut berharap Indonesia bisa membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia sudah jauh lebih berkembang dibandingkan kondisi 7 hingga 10 tahun yang lalu. 

Baca Juga:
Menhub Pastikan Aspek Keselamatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terpenuhi Sebelum Beroperasi

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kata Luhut UMKM bisa untuk terus meningkatkan kualitas produknya dan memperkenalkan produknya ke seluruh penjuru di dunia melalui penjualan online. 

"Kualitas ini sangat penting, jangan kita menjual barang yang kualitasnya tidak bagus. Nanti itu dari kita semua harus ada kontrol dari kita kepada semua produk-produk UMKM," jelas Luhut. 

Baca Juga:
Menko Marves Luhut soal Kepastian Impor KRL Bekas: Paling Lambat Pekan Depan

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan terus mendorong perluasan merchant QRIS khususnya di pasar-pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah, untuk meningkatkan integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital sekaligus mendukung protokol kesehatan. 

Perry mengungkapkan, pada pertengahan September 2021 mencapai 10,4 juta merchant, atau tumbuh 120,22% (yoy) 

"10,4 juta merchant sudah kami sambungkan kepada platform-platform digital seperti digital banking, fintech, atau e-commerce. BI tidak pernah lelah untuk memudahkan masyarakat melakukan pembayaran," jelas Perry.(fhm)