Australia Buka Perbatasan dan Memulai Perjalanan Internasional Bulan November 2021

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 02/Okt/2021 00:12 WIB
Foto:istimewa Foto:istimewa

AUSTRALIA (BeritaTrans.com) - Menurut rencana nasional pembukaan kembali Australia, perjalanan internasional dapat dilanjutkan setelah target vaksin 80 persen terpenuhi.(ABC News: Che Chorley)

Help keep family & friends informed by sharing this article

Baca Juga:
Ditjen Hubud Bareng CASA Australia Gelar Seminar Peningkatan Keselamatan Penerbangan

Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan perbatasan internasional akan dibuka kembali pada November bulan depan untuk negara bagian yang telah mencapai tingkat vaksinasi 80 persen, dimulai dengan New South Wales (NSW) yang beribu kota Sydney.

Perbatasan internasional Australia akan dibuka kembali bulan November

Baca Juga:
Gegara Bawa Sisa Makanan ke Australia, Penumpang dari Bali Didenda Rp 26 Juta

Warga Australia dan penduduk tetap yang sudah divaksinasi dua dosis tak perlu karantina di hotel lagi

Pemerintah Australia juga akan menghapus batas jumlah orang yang boleh masuk ke negaranya

Baca Juga:
Pemerintah Australia Pulangkan Warganya dari Bali Karena COVID, Tapi Tidak Semua Mendapat Tiket

Warga Australia dan penduduk tetap (PR) yang sudah divaksinasi dua dosis dan tiba di NSW akan diperbolehkan menjalankan karantina di rumah selama seminggu, ketimbang harus membayar ribuan dolar untuk dikarantina di hotel selama dua minggu.

Langkah ini juga sekaligus untuk menguji coba negara bagian NSW untuk melihat seberapa berhasil melakukan karantina di rumah bagi mereka yang pulang ke Australia.

PM Morrison mengatakan Pemerintah Australia juga akan mempertimbangkan perjalanan ke luar negeri tanpa karantina hotel dengan beberapa negara, seperti Selandia Baru, "ketika keadaan sudah aman untuk melakukannya".

"Sudah waktunya untuk memberikan kembali kehidupan kepada warga Australia," kata PM Morrison.

"Kita telah menyelamatkan nyawa. Kita telah menyelamatkan mata pencaharian mereka, tetapi kita harus bekerja sama untuk memastikan warga Australia dapat memperoleh kembali kehidupan yang pernah mereka miliki di negara ini."

Mereka yang mau ke luar atau masuk ke Australia harus divaksinasi lengkap dengan vaksin yang disetujui untuk bisa menjalankan karantina rumah, kecuali mereka yang berusia di bawah 12 tahun atau dikecualikan karena alasan medis.

Badan pengawas obat Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA) sebelumnya baru mengakui vaksin Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Janssen. 

Tapi kini mereka mengatakan vaksin Sinovac buatan China dan vaksin Covishield buatan India akan dianggap sebagai "vaksin yang diakui", saat menentukan apakah seorang pelancong internasional yang datang ke Australia sudah divaksinasi sesuai dengan ketentuan.

Pengakuan vaksin tersebut akan menghilangkan hambatan bagi mahasiswa dan pelajar internasional yang ingin belajar di Australia.

Jumlah kedatangan tak akan lagi dibatasi

Australia Selatan dengan ibu kota Adelaide juga akan dapat memperbolehkan karantina di rumah untuk mereka yang datang dari luar negeri, saat 80 persen warganya yang berusia di atas 16 tahun sudah divaksinasi penuh.

PM Morrison mengatakan Pemerintah Australia juga akan memberikan dukungan tambahan kepada negara-negara bagian yang setuju untuk menerapkan karantina rumah.

"Untuk memaksimalkan jumlah warga Australia yang dapat pulang, pemerintah kami juga menawarkan penerbangan yang difasilitasi ke negara bagian mana pun yang setuju untuk memulai uji coba karantina rumah tujuh hari bagi warga Australia yang kembali," kata PM Morrison dalam sebuah pernyataan.

Sementara bagi mereka yang pulang ke Australia dan belum divaksinasi akan diminta untuk karantina hotel selama dua minggu.

Pemerintah juga akan bekerja sama dengan setiap negara bagian untuk menghapus batasan jumlah perjalanan bagi mereka yang sudah divaksinasi.

Tes COVID-19 diperkirakan akan terus menjadi bagian dari syarat saat hendak melakukan perjalanan, tetapi pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menggunakan tes antigen sebagai bagian dari pengaturan.

Perbatasan internasional Australia ditutup pada Maret 2020 karena pandemi COVID-19.(amt/sumber:ABC.net) 

Tags :