2 Hari Berturut-turut, 58 Jet Tempur China Masuki Taiwan

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 02/Okt/2021 22:02 WIB
Dalam pameran itu, China memamerkan pesawat siluman J-20 dengan mesin baru buatan dalam negeri. Pesawat siluman J-20 diklaim bisa mengimbangi jet tempur siluman milik Angkatan Udara Amerika Serikat, F-22. (AP Photo/Ng Han Guan) Dalam pameran itu, China memamerkan pesawat siluman J-20 dengan mesin baru buatan dalam negeri. Pesawat siluman J-20 diklaim bisa mengimbangi jet tempur siluman milik Angkatan Udara Amerika Serikat, F-22. (AP Photo/Ng Han Guan)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Taiwan melontarkan kritik tajam kepada China usai total 58 pesawat jet negara itu memasuki kawasan udara Taiwan dua hari berturut-turut. 

Pada Sabtu (2/10/2020), sebanyak 20 jet tempur China kembali memasuki wilayah udara Taiwan, menyusul 38 jet tempur lain juga lewati kawasan udara negara itu pada Jumat (1/10/2021). 

Baca Juga:
Balas Israel, Militan Houthi Serang Kapal AS dan Inggris

Hal ini dianggap sebagai serangan terbesar yang pernah dilakukan oleh angkatan udara China ke zona pertahanan udara Taiwan. Taiwan merupakan sebuah pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim merupakan wilayah China. 

"China telah terlibat secara serampangan dalam agresi militer, merusak perdamaian regional," kata Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang kepada wartawan pada Sabtu pagi, seperti dikutip Reuters. 

Baca Juga:
Bakamla RI Wujudkan Penguatan Keamanan Laut Dalam Rapim 2024

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu pun mengecam sikap China. 

"Mengancam? Tentu saja," tambahnya. 

Baca Juga:
Kapal Diserang Drone Houthi, AS Balas Bombardir Yaman

China belum berkomentar mengenai hal ini. 

Selama satu tahun terakhir, Taiwan telah berulang kali melontarkan keluhan atas misi angkatan udara China yang kerap terbang dekat Taiwan. Pesawat-pesawat itu seringkali terbang di bagian barat daya zona pertahanan udara Taiwan dekat Kepulauan Pratas. 

China memang terus meningkatkan tekanan militer dan politik untuk mencoba memaksa Taiwan menerima kedaulatan China. Sementara Taiwan mengatakan mereka adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya. 

Serangan 38 jet Jumat 

Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut tentara Taiwan bergegas melawan 38 pesawat China yang datang dalam dua gelombang itu. Taiwan disebut mengirim pesawat tempur tandingan untuk memperingatkan pesawat China. Selain itu, dikerahkan juga sistem rudal untuk memantau mereka. 

Gelombang serangan pertama terdiri dari 18 J-16 dan empat jet tempur Su-30 ditambah dua pembom H-6 berkemampuan nuklir dan sebuah pesawat anti-kapal selam, sedangkan yang kedua memiliki 10 J-16, 2 H-6 dan peringatan dini. pesawat, kata kementerian itu. 

Gelombang pertama pesawat China semuanya terbang di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas, dengan dua pembom terbang paling dekat dengan atol, menurut peta yang dikeluarkan oleh kementerian. 

Kelompok kedua terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina, jalur air utama yang menghubungkan Pasifik dengan Laut Cina Selatan yang disengketakan. 

20 jet menyusul Sabtu 

Pada hari Sabtu, kementerian melaporkan serangan lebih lanjut, kali ini melibatkan 20 pesawat, semua pesawat tempur selain dua pesawat anti-kapal selam. Mereka juga terbang di sekitar Pratas. 

Sebelumnya China menyebut penerbangan semacam itu dilakukan untuk melindungi kedaulatan negara dan bertujuan melawan "kolusi" antara Taiwan dan Amerika Serikat yang disebut sebagai pendukung internasional terpenting pulau itu. 

Serangan terbesar sebelumnya terjadi pada bulan Juni, yang melibatkan 28 pesawat angkatan udara China. Misi terbaru China ini dilakukan kurang dari sehari setelah pemerintahnya melancarkan serangan verbal terhadap Wu.(fh/sumber:CNN)