Basarnas Kendari Tangani 37 Kecelakaan Kapal hingga September 2021

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 03/Okt/2021 17:15 WIB
Foto:istimewa/antaranews.com Foto:istimewa/antaranews.com

KENDARI (BeritaTrans.com) - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat 37 kecelakaan kapal yang ditangani dalam kurun waktu Januari hingga September 2021.

"Periode Januari sampai September 2021 ini kami menangani 37 kecelakaan kapal di wilayah kerja kami," kata Kepala Humas Basarnas Kendari Wahyudi saat diwawancara melalui WhatsApp di Kendari, Sabtu.

Baca Juga:
Besok Puncak Arus Penyeberangan Jelang Tahun Baru di Lintas Ketapang-Gilimanuk

Dia menyebut dari jumlah kejadian itu, sebanyak 165 selamat, 13 orang meninggal dan sembilan orang dinyatakan hilang meski telah dilakukan pencarian selama tujuh hari.

Wahyudi menjelaskan untuk nelayan yang hilang dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban ketika operasi SAR hingga memasuki hari ketujuh, maka operasi dihentikan sesuai kesepakatan semua pihak termasuk keluarga korban.

Baca Juga:
Kapal Tenggelam di Buton Tengah Tewaskan 15 Orang, `Keselamatan Perairan Enggak Dipikirkan`

"Jadi kami berkoordinasi kepada semua pihak termasuk keluarga korban untuk menghentikan pencarian, operasi SAR bisa dilanjutkan jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," ujar Wahyudi.

Selain melakukan operasi SAR terhadap kecelakaan kapal, Basarnas Kendari juga melakukan penyelamatan terhadap 15 kondisi membahayakan manusia seperti hilang di hutan. Dalam operasi itu tercatat 51 orang selamat, tujuh orang meninggal dan enam orang hilang.

Baca Juga:
Basarnas Kendari Evakuasi 11 Penumpang Kapal Bocor Tangki BBM di Buton Utara

"Jadi total per Januari hingga September ini sebanyak 52 kasus yang kami tangani, dari operasi itu 216 selamat, 20 meninggal dan 15 orang hilang, tim tidak menemukan meski tujuh hari pencarian," jelas dia.

Ia mengimbau khususnya para nelayan sebelum melaut agar terlebih dahulu memperhatikan kelayakan kapal, alat komunikasi, alat keselamatan, dan selalu memperhatikan kondisi cuaca.

"Termasuk persiapkan alat komunikasi dan navigasi seperti marine radio, HP, peta, dan GPS, kemudian siapkan alat keselamatan, seperti pelampung dan ringboy, terakhir selalu memperhatikan kondisi cuaca dengan melihat informasi dari BMKG sebelum melaut," demikian Wahyudi.(amt/sumber:antaranews.com) 

Tags :