Menhub dan Menko Marvest Cek Progres Pembangunan Pelabuhan Ambon Baru

  • Oleh : Naomy

Kamis, 07/Okt/2021 13:54 WIB
Menhub dan Menko Marvest di Ambon Menhub dan Menko Marvest di Ambon

 

AMBON (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tinjau progres rencana pembangunan Pelabuhan Ambon Baru.

Baca Juga:
Sah, 2 Pelabuhan di Kawasan Teluk Palu Diresmikan Presiden

Nantinya terintegrasi dengan pusat perikanan. Pembangunan pelabuhan baru tersebut dilakukan guna mendukung Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional.

“Berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya yaitu kami telah melakukan realokasi anggaran pembiayaan pembebasan lahan guna pembangunan awal Pelabuhan Ambon Baru ini,” jelas Menhub di Ambon, Maluku, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga:
Menhub Pesan Agar ASDP Prioritaskan Layanan dengan Kapal Berkapasitas Besar

Dia mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dasar dari pelabuhan baru ini akan dibangun menggunakan APBN. 

Sementara, untuk pengembangan pelabuhan selanjutnya, perlu dilakukan kerja sama pengelolaan Pelabuhan Ambon Baru antara Pelindo IV dengan pihak swasta melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau pendanaan kreatif non APBN.

Baca Juga:
Menhub dan Menko PMK Tinjau Pelabuhan Merak Pastikan Kesiapan Kelancaran Arus Mudik Lebaran

“Pembangunan Pelabuhan Ambon Baru ditargetkan pada akhir Desember 2021 atau Januari 2022,” kata Menhub.

Pembangunan pelabuhan baru di Ambon sangat diperlukan mengingat lokasi Pelabuhan Ambon eksisting berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman dan fasilitas umum perkotaan lainnya, sehingga sudah sulit untuk dikembangkan karena area lahan yang terbatas.

Selain itu, sejumlah kondisi lainnya yang menjadi potensi permasalahan yaitu  Pelabuhan cargo dan petikemas eksisting akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun, Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat, serta pelabuhan perikanan eksisting yang telah mencapai kapasitas maksimum.

“Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukan pembangunan Pelabuhan Ambon Terpadu sebagai pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur,” kata Menhub.

Kemenhub berkomitmen mendukung ekspor perikanan dengan mendorong konektivitas antara Indonesia dan Australia khususnya konektivitas langsung dari Maluku ke Australia. 

Konsep pembangunan Pelabuhan Ambon Baru mengusung konsep pelabuhan yang terintegrasi. Memiliki sejumlah fasilitas yaitu terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan (TPI dan tempat pengolahan ikan), kawasan industri logistik, terminal LNG dan power plant, dengan panjang total dermaga 1.000 m (ultimate).

Pelabuhan Ambon Baru akan berdiri di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. 

Lahan yang telah disediakan seluas 700 hektare yang terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan dalam satu lokasi. 

Skema investasi pelabuhan akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) mencapai Rp5 triliun. 

Selain di Ambon, guna mendukung Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, Kemenhub juga telah menyiapkan infrastruktur pelabuhan dan bandara di Kota Tual, Provinsi Maluku. 

Dalam kunjungannya ke Kota Tual sebelumnya, Menhub mengatakan, Bandara Karel Sadsuitubun dan Pelabuhan Tual siap mendukung kegiatan ekspor komoditas perikanan di kota Tual. 

Menurut Menhub, keberadaan infrastruktur transportasi sangat penting untuk memperlancar kegiatan ekspor komoditas perikanan yang ada di Kota Tual.

Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut Gubernur Maluku Murad Ismail, Bupati Kabupaten Buru Ramly I. Umasugi, dan segenap Forkompida Provinsi Maluku. (omy)