Kedai Sop Kambing Pak Rali di Pojok Alun-Alun Haurgeulis Indramayu Tak Pernah Sepi Pembeli

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 16/Okt/2021 17:09 WIB
Pak Rali menuangkan kuah sop kambing di mangkuk pesanan pelanggan. (Taryani)    Pak Rali menuangkan kuah sop kambing di mangkuk pesanan pelanggan. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) = Kedai sop dan sate kambing Pak Rali  yang letaknya di pojok utara Alun-alun  Kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat setiap hari tampak selalu ramai didatangi  pelanggan.

Pak Rali sudah puluhan tahun membuka usaha berjualan sop dan sate kambing di situ. Rasa kuah sopnya kata pelanggan sangat  sedap. Potongan daging atau jeroan kambing cukup lunak. Sehingga bisa dinikmati  anak-anak, dewasa hingga orang tua.

Pembeli biasa menikmati semangkuk sop kambing atau sate kambing bersama nasi putih di dalam kedai yang berukuran cukup mungil. Satu mangkuk sop kambing berikut sepiring nasi putih bisa ditebus pelanggan  hanya dengan Rp20 ribu.

Pelanggan yang suka sop kambing dipadukan sate kambing,  bisa sekalian dipesan pada pelayan. Bisa dinikmti di tempat atau dibungkus dibawa pulang ke rumah.  Harga sate kambing sekitar  Rp30 ribu per 10 tusuk. Sudah termasuk segelas teh hangat tawar yang gratis.

Pelanggan  yang mampir di kedai sop kambing Pak Rali cukup banyak. Mereka berdatangan dari desa-desa di Kecamatan Haurgeulis, Anjatan dan Gantar. Bahkan ada juga yang dari kabupaten tetangga seperti Subang.

Letak geografis Kecamatan Haurgeulis  dengan wilayah perbatasan Kabupaten Subang ini relatif dekat. Sehingga tak jarang penikmat kuliner dari kabupaten tetangga itu suka mampir di kedai Pak Rali.

Sop kambing Pak Rali sudah lama hadir memanjakan lidah pelanggan. Lantaran jam terbang Pak Rali membuka kedai sop kambing relatif lama maka tentunya jumlah pelanggannya pun reklatif  banyak.

Pelanggan yang datang setiap hari lumayan banyak mengharuskan Pak Rali menambah personel membantu melayani pelanggan. Para pelayan yang dipekerjakan semuanya laki-laki dan terbilang masih bersaudara dengan Pak Rali.

Tugas pelayan berbeda beda. Ada yang melayani nasi putih berdiri di sisi kanan Pak Rali. Ada juga pelayan yang khusus membakar sate kambing di belakang. Para pekerja itu tampaknya sudah terbiasa membantu Pak Rali melayani pelanggan.

Salah seorang pelanggan sop kambing, Nia, 47 mengemukakan, kedai atau warung sop kambing Pak Rali sudah cukup lama buka usaha di pojok Alun-alun Kecamatan Haurgeulis. Pak Rali tidak membuka cabang di tempat lain.

Yang bikin pelanggan tidak berpaling ke warung sop lain, rasa kuah sop kambing Pak Rali sangat  pas di lidah. “Rasanya itu segar banget di lidah. Dari dulu rasa kuahnya tidak berubah,” ujarnya.

Nia sengaja datang ke kedai Pak Rali untuk pesan sop kambing.

“Kebetulan saya sukanya  sop kambing. Tadi saya minta kuahnya agak pedes. Makanya Pak Rali menambahkan sambal cabe rawit di kuah. Biar rasanya lebih nikmat saat kuahnya diseruput,” ujarnya.

Dikatakan, warna kuah  sop kambing Pak Rali itu bening. Tidak ada campuran santan ataupun  susu bubuk, ujar wanita yang bekerja sebagai wiraswasta saat dijumpai BeritaTrans.com.

Wanita ini rela berdiri atau antre menunggu Pak Rali melayani pembeli yang  lebih dahulu datang. Ia memesan 1 porsi sop kambing. Minta dibungkus plastik. Tanpa nasi putih, karena akan disantap bareng keluarga di rumah.

Pelanggan  yang mampir di kedai sop kambing dan sate kambing Pak Rali pada Sabtu (16/10/2021) siang itu cukup banyak. Mereka silih berganti datang dan pergi. Buka tiap siang hari dan tutup sore  atau malam hari. (Taryani)