INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Puluhan  warga mengharap berkah dengan mandi atau membasuh  wajah  di air sumur Masjid Jami Sabilul Huda Desa Benda.

Masjid Jami Sabilul Huda atau Masjid Benda terletak di Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pada hari Jumat Kliwon menjelang sholat Jumat hingga selesai banyak warga khususnya kaum wanita berdatangan ke masjid itu.

 Mereka mandi atau mencuci muka di air Masjid Jami Sabiul Huda sambil  mengharapkan hajat atau keinginannya terkabul.

Mandi sambil mengharap berkah di masjid ini sudah sejak dari dahulu dilakukan warga.

Mereka percaya jika mandi atau mencuci muka di air sumur masjid itu sambil mengutarakan maksud dan tujuan maka suatu saat hajatnya ada yang dikabul.

"Hanya Allah yang mengetahui," ujar Ny. Inah, 53. Ia  pernah mandi dan mengharap agar anaknya  diterima kerja menjadi TKW.

Setelah beberapa tahun kemudian  anaknya dipanggil perusahaan pengerah jasa tenaga kerja mengikuti training. "Sekarang anak saya Alhamdulillah sudah kerja jadi TKW," katanya.

Ia sendiri bingung, anaknya bisa kerja jadi TKW  itu karena mandi di air sumur masjid  atau bukan.

Yang pasti katanya sebelum anaknya berangkat kerja keluar negeri hampir tiap malam selesai sholat ia selalu berdoa memohon hajat anaknya  yang ingin jadi TKW dikabul.

Informasi yang tersebar dari mulut ke mulut membuat semakin banyak warga yang mandi atau cuci mula di air sumur Masjid Sabiul Huda ini.

Maksud dan tujuan mereka mandi beragam. Ada yang hanya ingin mandi biasa. Namun ada juga yang mandi disertai niat ingin sesuatu atau mandi karena memiliki hajat tertentu.

"Namanya hajat itu macam-macam. Seperti ingin mendapatkan jodoh, pekerjaan, rumah tangga yang langgeng, suami tidak selingkuh sampai ingin agar rezekinya lancar," ujar Mas Ikin, 46.

Soal hajat itu terkabul atau tidak itu tergantung pribadi orangnya. "Tentu ada yang kebetulan dikabul, ada yang kebetulan enggak dikabul," katanya.

Masjid Benda merupakan salah satu masjid tua yang dibangun para leluhur sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam. (Taryani)