Batal Jadi Stasiun KA Cepat, Harga Tanah Walini Bandung Barat Terjun Bebas

  • Oleh : Dirham

Selasa, 19/Okt/2021 15:41 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia China menggelar “Walini Tunnel Breakthrough” yang akan dilaksanakan di Tunnel Walini, Bandung Barat, Jawa Barat. PT Kereta Cepat Indonesia China menggelar “Walini Tunnel Breakthrough” yang akan dilaksanakan di Tunnel Walini, Bandung Barat, Jawa Barat.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membatalkan pembangunan Stasiun Walini di Cikalong Wetan, Bandung Barat. Padahal harga tanah pada kawasan itu sudah naik drastis ulah dari goreng-menggoreng para spekulan.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit, mengatakan, setiap ada proyek properti pastinya calo tanah hingga masyarakat sekitar melakukan spekulasi.

Namun karena pembangunan stasiun ini dibatalkan sehingga harga tanah itu akan stagnan atau terjun bebas.

"Itu seperti proyek di Jonggol mau ada kota mandiri ternyata tidak ada pembangunan harga stagnan. Begitu juga di Kalimantan. Karena mundur orang juga males beli, paling harga di situ stagnan kemungkinan turun, jika proyek ditunda hingga bertahun-tahun," jelasnya, Selasa (19/10/2021).

Panangian menjelaskan jika tidak ada akses kereta cepat pada daerah itu, tentu tidak ada properti yang akan dibangun. Kemungkinan yang berkembang adalah daerah Padalarang dan Tegalluar, Bandung dan Karawang.

Walini sempat naik daun karena akan dijadikan kota baru dengan akses kereta cepat. Penjual di berbagai toko online seperti OLX, Lamudi, Rumah 123 menjual embel-embel kawasan prospek karena melewati lintasan kereta cepat.

Tanah yang ditawarkan beragam, mulai dari Rp 1,5 - 2,2 juta per meter. Padahal pada 2017 harga tanah di kawasan Cikalong Wetan hanya dihargai sekitar Rp 100 - 200 ribu per meter, berdasarkan informasi di lapangan pada waktu itu. Artinya ada kenaikan 1000% dalam waktu beberapa tahun saja.

Hanya saja saat ini manajemen KCIC memutuskan untuk membatalkan pembangunan stasiun pada kawasan itu. Pihak KCIC memang tak menjelaskan alasannya.

"Kita postponed (tunda) stasiun kereta cepat untuk Walini," jelas Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi Dalam kunjungannya ke kantor Trans Media, Detik Network, Jakarta Senin (18/10/2021). (ds/sumber CNBC News Indonesia)