API Banyuwangi Siapkan SDM untuk Seaplane dan Bandara Perairan

  • Oleh : Naomy

Kamis, 21/Okt/2021 18:42 WIB
Pesawat ampibhi API Banyuwangi Pesawat ampibhi API Banyuwangi

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi menyelenggarakan Talkshow Series episode 21 bertema “Menuju Penyiapan SDM Pengoperasian Pesawat Udara dan Bandar Udara Perairan Sebagai Masa Depan Baru Industri Penerbangan Indonesia” secara daring, Kamis (21/10/2021). 

Baca Juga:
Plt Kepala BPSDMP Tekankan Pentingnya Kompetensi SDM Transportasi Darat dan Perkeretaapian

Talkshow series yang dibuka secara langsung oleh Direktur Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, Capt. Ahmad Hariri menghadirkan Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU), Dr. Heri Sudarmaji selaku keynote speaker dan Atase Perhubungan RI Ottawa Canada, Dr. Afen Sena, Mr. Vic Van Der Westhuizen, Inspektur Bandar Udara Direktorat Bandar Udara, Alexander, serta Dirut PT Gapura Angkasa Achmad Rifai sebagai narasumber.

“Berbicara tentang Seaplane di Indonesia, pada saat ini pengoperasiannya memang belum umum digunakan sebagai salah satu sarana transportasi di Indonesia, namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan di Indonesia, Seaplane dapat dikembangkan dengan tujuan menjadi salah satu sarana transportasi yang mampu diandalkan terutama pada lokasi-lokasi yang saat ini masih memiliki keterbatasan dalam ketersediaaan sarana dan prasarana transportasi," urai Capt. Hariri.

Baca Juga:
Pimpin Wisuda 965 Lulusan STIP Jakarta, Capt. Wisnu: Ayo Cintai Museum Transportasi

Dia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan SDM Transportasi yang memiliki kompetensi untuk mengoperasikan seaplane, BPSDMP melalui API Banyuwangi berkomitmen melaksanakan pendidikan penerbang yang mampu menciptakan SDM yang berkompeten dan memiliki kualifikasi Sea Class Rating.

“Dengan adanya seaplane dan private water aerodrome, akan menjadi pendorong berkembangnya industri penerbangan yang mendukung wisata perairan Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga:
Plt. Kepala BPSDMP Imbau Lulusan PIP Makassar Jadi Agen Perubahan Keselamatan Pelayaran

Dalam upaya pemajuan ini, perlu adanya harmonisasi antara regulasi penerbangan dan perkapalan, termasuk kerja sama dengan kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, badan usaha, dan akademisi agar tujuan, fungsi, dan keunggulan bandara perairan di Indonesia dapat tercapai secara optimal.

Dalam kesempatan yang sama Dr. Heri mengucapkan selamat kepada APl Banyuwangi atas telah diresmikannya Seaplane Amphibian Cessna 172 SP pada Senin (18/10) sebagai sarana untuk menghasilkan pilot-pilot seaplane yang andal dan memiliki kompetensi yang bersaing baik secara Nasional maupun lnternasional.

“Dengan adanya seaplane yang telah diresmikan, semoga akan menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan SDM Transportasi yang memiliki kompetensi untuk mengoperasikan seaplane dan fasilitas penunjangnya," ungkapnya.

ICAO Expert, Mr. Vic Van Der Westhuizen menyampaikan bahwa untuk pengoperasian water aerodrome dan seaplane, banyak faktor yang harus disiapkan yaitu selain penyiapan SDM di beberapa wilayah, seperti bagaimana pengoperasiannya di darat, perairan, baik itu pilot maupun aircraft engineering, juga perlu adanya kesiapan regulasi dan industri penerbangan.

Atase Perhubungan RI Ottawa Canada juga menjelaskan bahwa Indonesia dan Kanada memiliki kemiripan, yaitu banyaknya pulau-pulau yang sulit terjangkau dengan mode transportasi darat. 

Dengan begitu, seaplane merupakan sarana transportasi yang sangat berperan di Kanada. 

“Pengoperasian seaplane di Kanada bahkan tidak hanya digunakan sebagai commercial service yaitu untuk keperluan pariwisata, tetapi juga digunakan untuk keperluan public dan social service”, jelasnya.

Sedangkan untuk regulasi pengoperasian seaplane dan bandara perairan di Indonesia, Inspektur Bandar Udara Direktorat Bandar Udara menyampaikan masih disusun dan akan disosialisasikan, karena saat ini regulasi pengembangan bandara perairan di Indonesia masih sangat umum dan mengacu pada payung regulasi penerbangan dan kebandarudaraan. 

Dirut PT Gapura Angkasa juga menyampaikan bahwa pihaknya akan ikut mendukung dan bekerja sama dalam penyiapan SDM pengoperasian pesawat udara dan bandar udara perairan.

Pelaksana tugas Kepala BPSDMP, Dr. Capt. A Arif Priadi, M.Sc pada kesempatan terpisah mengatakan saat ini Indonesia sedang mengembangkan objek wisata nusantara, khususnya wisata perairan. 

Untuk itu, diperlukan pengembangan transportasi di negara kepulauan seperti Indonesia, yaitu bandar udara perairan dan pesawat amfibi.

“Sebagaimana arahan Menteri Perhubungan bahwa Kemenhub akan menyiapkan seaplane guna mendukung sektor pariwisata. Menyadari akan kebutuhan SDM yang berkompeten untuk mengoperasikannya, maka BPSDMP melalui API Banyuwangi berkomitmen untuk melaksanakan pelatihan penerbang dengan sea class rating," ulasnya.

Dia juga berharap talkshow ini dapat bermanfaat dan menjadi momentum kolaborasi antarstakeholder untuk
menyiapkan SDM dan pengoperasian seaplane dan water aerodrome sebagai masa depan baru bagi industri penerbangan Indonesia. (omy)