Qantas Pekerjakan Lagi Ribuan Pegawai yang Dirumahkan

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 22/Okt/2021 17:12 WIB


Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, bersiap memulai bisnisnya kembali pada 21 Desember, dengan ribuan karyawan akan kembali bekerja sebelum masa liburan Natal.

  • Lebih dari 10.000 karyawan Qantas akan kembali bekerja pada 21 Desember
  • Sejumlah rute penerbangan internasional Qantas dibuka lebih awal
  • Rute domestik juga dibuka kembali sejalan dengan pembukaan perbatasan tiap negara bagian

Pembukaan perbatasan negara bagian New South Wales (NSW) pada 1 November akan menjadi momentum bagi Qantas, dengan membuka rute penerbangan internasional.

Baca Juga:
Kemeparekraf dan Qantas Airways Kolaborasi Promosikan Wonderful Indonesia di Sydney

Sejumlah destinasi yang akan dilayani selain London adalah New Delhi, Singapura, Fiji, Johannesburg, Bangkok dan Phuket.

Direktur Utama Qantas, Alan Joyce menjelaskan Qantas Dreamliner akan berangkat dari Sydney ke Darwin untuk kemudian melanjutkan ke London pada 1 November.

Baca Juga:
Penerbangan Rute Terpanjang di Dunia Bakal Meluncur, Terbang 20 Jam Non-stop

Penerbangan ini akan menjadi penerbangan jarak jauh pertama yang dilakukan Qantas sejak terhenti layanannya pada bulan Maret 2020.

"20 bulan terakhir barangkali merupakan periode paling kelam dalam 100 tahun sejarah Qantas," ujarnya.

Baca Juga:
Viral Koper dari Bagasi Qantas Dibanting-banting, Pegawai Dipecat

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dalam kesempatan yang sama menjelaskan pencapaian tingkat vaksinasi penuh di atas 70 persen yang dicapai kemarin, menunjukkan negaranya "siap untuk take off".

"Rencana nasional dimaksudkan untuk membuka kembali Australia dengan aman dan hal itulah yang kita saksikan hari ini," katanya.

Penerbangan internasional untuk sementara masih akan dibatasi hanya bagi warga negara dan penduduk tetap beserta keluarga inti mereka.

Namun PM Morrison menambahkan perjalanan internasional akan dibuka bagi kelompok masyarakat lainnya, yaitu pelajar internasional dan kalangan bisnis, kemudian disusul oleh pekerja migran terampil dan turis mancanegara.

"Saya sangat yakin karena cara kita mempersiapkan semua ini, maka sangat mungkin semua itu bisa direalisasikan paling lambat akhir tahun," jelasnya.

Ribuan karyawan kembali bekerja

A man in hazmat gear sprays disinfectant on the cabin of a planeLebih dari 10.000 karyawan Qantas dirumahkan selama pandemi, kini akan dipekerjakan kembali.(Reuters: Kham)

Sebanyak enam ribu karyawan Qantas yang bertugas di bagian penerbangan internasional telah dirumahkan, bersama dengan 5.000 karyawan penerbangan domestik.

Menurut Alan Joyce, para karyawan domestik ini juga akan segera dipekerjakan kembali begitu penerbangan antarnegara bagian telah dibuka.

Larangan penerbangan antar negara bagian akan dihapuskan sejalan dengan pelonggaran di tiap-tiap negara bagian.

Qantas terus dikritik selama pandemi COVID-19 terkait dengan jeputusan merumahkan karyawan, padahal perusahaan milik negara ini menerima tunjangan gaji agar bisa mempertahankan karyawannya.

Pada awal pekan ini, Qantas juga digugat ke pengadilan karena memberhentikan seorang pekerja pada awal masa pandemi.

Karyawan tersebut diduga memerintahkan staf lainnya untuk menghentikan pekerjaan mereka karena pertimbangan "tidak aman untuk bekerja" saat membersihkan pesawat tanpa alat pelindung diri (APD).

Qantas berdalih bahwa pihaknya telah menyiapkan kebutuhan APD untuk karyawannya.

Sumber: abc.net.au.

Tags :