Ini Deretan Insiden Pesawat Jayawijaya Dirgantara di Papua

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 22/Okt/2021 17:56 WIB


Pesawat kargo Jayawijaya Dirgantara dengan kode PK-JRB tergelincir di Bandara Internasional Sentani, Jayapura, Papua, pukul 09.30 WIT, Jumat (22/10/2021).. Kecelakaan pesawat maskapai tersebut bukan kali pertama di Papua.

Pesawat tersebut tergelincir saat landing di landasan Runway 30 Bandar Udara Internasional Sentani setelah menempuh perjalanan dari Wamena tujuan Jayapura, Jumat (22/10/2021). Pesawat kemudian hendak melaju menuju parkiran apron di Runway 12.

Baca Juga:
Imbas Penembakan, Maskapai Setop Sementara Penerbangan Sentani-Dekai

"Namun, dikarenakan kecepatan laju pesawat yang tidak terkontrol, sehingga pilot langsung mengarahkan pesawat kargo Jayawijaya Dirgantara melewati pembatas stop way," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya.

Kamal menerangkan petugas ATC tower menara Bandara Internasional Sentani langsung menghubungi pihak PT Angkasa Pura I Cabang Sentani guna memberitahukan hal tersebut. Para petugas maupun pihak maskapai hingga polisi dari Polsek Kawasan Bandara Sentani langsung berdatangan ke lokasi kejadian.

Baca Juga:
Pesawat Tabrak Garbarata di Bandara Mopah, Ini Penjelasan Lion Air

"Dalam insiden tersebut tidak terdapat korban jiwa dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sentani," ujarnya.

Pasca-insiden tersebut, lanjut Kamal, petugas Bandara Sentani dibantu pihak kepolisian langsung melakukan evakuasi. Pesawat akhirnya bisa dipindahkan pada pukul 12.00 WIT.

TERGELINCIR DI WAMENA TAHUN 2018

Pesawat Jayawijaya Dirgantara Air dengan nomor penerbangan PK-JRM, Kamis, 24 Mei 2018, sekitar pukul 14.08 WIT tergelincir saat mendarat di Bandar Udara Wamena, Papua.

Pesawat jenis kargo yang mengangkut beras dan semen itu mengalami kecelakaan saat mendarat di runway 15.

Kepala bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Kamal membenarkan adanya kecelakaan itu. Menurut Ahmad, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Pesawat dengan pilot Kapten Pius Realino dengan tiga kru mengalami kecelakaan akibat mesin pesawat sebelah kiri terlepas dan jatuh. Pesawat oleng hingga mendarat di sebelah kiri runway.

"Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut dan aktivitas penerbangan tetap berlangsung normal karena posisi pesawat yang berada di luar runway," kata Komisaris Besar Kamal.


PECAH BAN SAAT MENDARAT DI WAMENA TAHUN 2018

Pesawat Kargo Jayawijaya Dirgantara yang mengangkut 12.550 kg barang mengalami pecah ban saat mendarat di Bandara Wamena.

Pesawat Kargo Jayawijaya Dirgantara PK-JRM yang mengangkut 12.550 kg barang campuran mengalami pecah ban saat mendarat (landing) di Bandara Gatot Subroto Wamena. Tidak ada korban dalam insiden ini.

Pesawat Kargo Jayawijaya Dirgantara PK-JRP dipiloti Kapten Setiawan Hermanto dan Kopilot Benny H sertan Foo Didi. Pesawar mengalami pecah ban sebelah kanan sekira pukul 09.00 WIT.

"Insiden pecah ban Pesawat Jayawijaya Dirgantara itu tidak menyebabkan korban. Pilot dan kru pesawat maupun barang yang diangkut semua selamat," Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (10/3/2018).

GANGGUAN HIDROLIK SAAT MENDARAT TAHUN 2015

Pendaratan pesawat Jayawijaya Dirgantara dilaporkan tak semulus perkiraan. Unit tersebut mengalami kecelakaan saat hendak mendarat di Bandara Wamena, Papua pada Rabu sekitar pukul 07.40 WIT.

"Kecelakaan yang dialami pesawat Jayawijaya Dirgantara dengan kode penerbangan PK-JRB saat mendarat di landasan pacu atau di taxi 33, berhenti karena diduga mengalami kebocoran akibat gangguan hidrolik,"" kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige di Jayapura seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/9/2015).

Kombes Patrige menuturkan, dari laporan yang diterima terungkap unit yang terlibat kecelakaan pesawat hanya membawa muatan barang campuran. Tak ada penumpang.

"Pesawat jenis kargo itu kini sudah berhasil dipinggirkan hingga aktifitas di Bandara Wamena kembali normal," ucap Kombes Patrige.

Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem itu dapat ditempuh sekitar 55 menit dari Sentani.

Sebelumnya, Bandara Wamena sempat menutup penerbangan bagi pesawat jenis boeing atau kapal terbang berbadan besar, pasca-tergelincirnya pesawat kargo Cardig Air PK-BBY pada Jumat 28 Agustus 2015 sore.

Kepala Seksi Pelayanan Darurat Bandara Sentani, Herman Sujito mengatakan, penghentian sementara penerbangan dengan pesawat boeing telah dilakukan sejak Sabtu 29 Agustus pagi.

TERGELINCIR DI WAMENA TAHUN 2014

Pesawat terbang Jayawijaya Dirgantara Air jenis Boeing 373 seri 200 milik Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, tergelincir di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 13.05 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo mengatakan, informasi yang diterima aparat kepolisian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tergelincirnya pesawat Jayawijaya Air itu.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa itu," ujar Pudjo, Sabtu (30/8/2014), seperti dilansir Antara.

Jayawijaya Dirgantara Air PK-JRB itu mengangkut bahan makanan dari Bandara Sentani Jayapura, dan mendarat mulus di Bandara Wamena. Namun, ketika pesawat hendak berputar ke arah Apron 2 untuk melakukan bongkar muat barang, secara tiba-tiba stick hydraulic ban bagian depan patah, sehingga tergelincir di ujung landasan.

Pesawat tersebut dipiloti oleh Kapten Pius Realino, dibantu copilot Kapten Ragil.

Menurut Pudjo, sejak pukul 13.50 WIT, dilakukan evakuasi pesawat tersebut dari ujung landasan menggunakan vorklip agar tidak mengganggu kelancaran pendaratan pesawat lainnya di bandara tersebut.

"Dugaan sementara stik hidrolik ban depan patah karena retak pada saat mendarat, sehingga tidak bisa sampai di Apron 2," ujar Pudjo.

(awe/dari berbagai sumber).