Gegara Solar Langka dan Dijatah, Pengemudi Bus Ini Sampai Ngecer 3 Kali di SPBU

  • Oleh : Bondan

Sabtu, 23/Okt/2021 20:43 WIB
Bus Gunung Harta di pool Bulak Kapal, Bekasi Timur, Sabtu (23/10/2021). Foto: BeritaTrans.com. Bus Gunung Harta di pool Bulak Kapal, Bekasi Timur, Sabtu (23/10/2021). Foto: BeritaTrans.com.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Pengemudi bus antarkota masih mengeluhkan langkanya pasokan solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khususnya di wilayah Jawa Timur.

Ery Sunarto, pengemudi bus Gunung Harta. Foto: BeritaTrans.com.

Baca Juga:
Usai Hujan, Begini Situasi Terminal Bekasi di Libur Akhir Pekan

Seperti yang dialami Ery, pilot bus antarkota dari perusahaan otobus (PO) Gunung Harta. Di saat langkanya pasokan solar, dirinya harus rela mengantre untuk mengisi bahan bakar jenis solar di SPBU dan volumenya pun juga dijatah.

"Solar kemarin-kemarin susah mas. Sampai tiga kali masuk pom rest area, karena kan dijatah," ujar Ery saat ditemui BeritaTrans.com di pool bus Gunung Harta, Bulak Kapal, Bekasi Timur, Sabtu (23/10/2021).

Baca Juga:
Kamis Sore, Begini Situasi Terminal Bekasi Usai Diguyur Hujan

Lanjutnya, selama beberapa hari setelah langkanya solar di setiap SPBU. Sempat mengalami normal kembali ketersediaan solar di sejumlah SPBU.

"Tapi beberapa hari setelah langkanya solar. Balik normal lagi mas nggak dijatah lagi. Tapi itu cuma bertahan dua hari saja mas, habis itu balik lagi dijatah. Setiap mobil kaya bus dijatah cuma Rp300 ribu sekali isi. Makanya saya ngecer (jumlah sedikit) isinya di tiga pom yang beda. Di Madura sampai Sumenep juga sama mas kita ngisi di pom juga dijatah. Pokoke serba dijatah mas," lanjutnya.

Baca Juga:
Jalanan Becek Tak Surutkan Antusias Penumpang Pergi ke Luar Kota dari Terminal Bekasi

Menurut Ery,"informasi mengenai kelangkaan solar ini kabarnya mau dialihkan ke Dexlite. Tapi kita kan belum tahu Pemerintah seperti apa nanti solusinya, masih simpang siur mas," pungkasnya. (Dan)