Fellowship Training Kemenhub Bersama ICAO DCTP Berakhir

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 30/Okt/2021 05:59 WIB
Program BPSDMP-ICAO Program BPSDMP-ICAO

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Developing Countries Training Programs (DCTP) tahun 2021 yang diinisiasi Indonesia melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan untuk penerbangan sipil dunia telah berakhir dan selesai dengan tiga jenis pelatihan yang berjalan dengan baik. 

Baca Juga:
BPSDMP Siap Cetak SDM Transportasi ASDP Unggul dan Kompeten

Diharapkan program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baik untuk diri sendiri maupun untuk kemajuan penerbangan di dunia.

Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU), Dr Heri Sudarmaji saat menutup program fellowship training secara virtual pada Jumat (29/10/2021).

Baca Juga:
Gandeng ACI, BP3 Curug Gelar Pelatihan Advanced Airport Operation

"Pelaksanaan program ini sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa di masa normal baru ini dibutuhkan kolaborasi dan elaborasi bukan hanya para stakeholder terkait saja namun juga dengan organisasi penerbangan global seperti ICAO, untuk mewujudkan penerbangan yang selamat, aman, nyaman, dan sehat di masa pandemi Covid-19," urainya.

Untuk itu BPSDMP melalui PPSDM Perhubungan Udara bekerjasama dengan ICAO Developing Countries Training Program (DCTP) dalam kerangka Kerja sama Selatan-Selatan Triangular (KSST), memberikan kesempatan kepada peserta mengikuti kursus penerbangan yang bermanfaat bagi industri penerbangan.

Baca Juga:
Plt Kepala BPSDMP Tekankan Pentingnya Kompetensi SDM Transportasi Darat dan Perkeretaapian

Dijelaskannya bahwa Kemenhub telah merencanakan program ini selama dua tahun ke depan hingga 2023. Diharapkan program ini dapat dikenal lebih luas, sehingga Indonesia dapat berkontribusi dalam membangun agen perubahan untuk masa depan penerbagan yang lebih baik.

“Dunia penerbangan mengalami tren penurunan, hampir di seluruh dunia; setiap negara mencoba untuk bangkit kembali dengan kebijakannya. Kami berharap kebersamaan akan menjadi faktor penting dalam membesarkan, berbagi visi, dan bergerak maju bersama," jelasnya.

Pada DCTP yang dilaksanakan selama 10 hari, mulai 18 Oktober 2021 sampai 28 Oktober 2021 terdapat tiga mandatori ICAO Training Package (ITP), yaitu Training Managers Course (TMC) Virtual Classroom, Managing Aviation Training Intelligence (MATI) Virtual Classroom, dan Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation Verification (CORSIA) Virtual Classroom, diikuti 46 peserta dari beberapa negara berkembang.

“Kami merancang tiga pelatihan tersebut dengan tujuan agar setiap negara dapat mendesain ulang rencana program peningkatan SDM penerbangan di negaranya masing-masing. Selanjutnya kita akan melakukan kegiatan yang sama dengan pendidikan dan pelatihan lebih lanjut dengan tujuan yang berbeda untuk kebaikan bersama," papar Heri.

Adapun 46 peserta yang mengikuti fellowship training ini terdiri dari beberapa negara asing, antara lain Republica Dominicana, Bhutan, Sri Lanka, Djibouti, Uganda, Ghana, Kenya, Nigeria, Oman, Republic of Macedonia, Somalia, Cambodia, Thailand, Yaman, Mali, Benin, Cameroon, Bangladesh, Mexico, Bosnia and Herzegovina, Burundi, Ethiopia, Kuwait, Lebanon, Azerbaijan, Belarus, Georgia, dan Pakistan.

Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan penuh semangat dan kepada para instruktur yang telah menyampaikan materi-materi yang begitu penting, sehingga kita semua dapat memperdalam ilmunya di bidang penerbangan.

Salah seorang peserta Training Managers Course (TMC) dari Instituto Dominicano de Aviación Civíl (Instituto Dominicano de Aviación Civil (IDAC), Republic Donrinicana, Ms. Clara Fernandez dalam testimoninya menyampaikan terima kasih kepada PPSDM Perhubungan Udara yang telah memberikan kesempatan memperdalam lagi ilmu tentang aspek operasional dalam memenej organisasi pelatihan penerbangan agar memenuhi standar yang dipersyaratkan. 

“Dari pelatihan yang luar biasa dan pengajar yang profesional, saya bisa lebih dalam lagi belajar mengenai kepemimpinan dan pedoman penilaian organisasi pelatihan ICAO,” ungkapnya.

Pelaksana tugas Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Dr. Capt. A. Arif Priadi, M.Sc pada kesempatan terpisah mengatakan, sebagai negara yang saat ini berperan sebagai pionir dalam pengembangan SDM, lndonesia berharap agar negara-negara lain terus bergerak untuk kemajuan bersama, khususnya di sektor penerbangan. 

“Kami percaya bahwa salah satu hal untuk dapat maju adalah melalui pengembangan SDM yang andal melalui pendidikan dan pelatihan. Selanjutnya, kami siap menerima masukan pelatihan seperti apa yang dibutuhkan dan akan dilaksanakan dalam dua tahun ke depan pada ICAO DCTP ini," tutupnya. (omy)