Oleh : Naomy
Menhub di Bandara Ngurah Rai Bali
BALI (BeritaTrans.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Simulasi Penanganan Kedatangan Penumpang Internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (30/10/2021).
Menhub melihat dan memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat guna mencegah penyebaran Covid-19.
Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024
Penerbangan internasional untuk kegiatan pariwisata ke Bandara Ngurah Rai Bali efektif mulai dibuka sejak 14 Oktober 2021.
Sejumlah simulasi telah dilakukan mulai dari 9 Oktober 2021. Kegiatan pada hari ini adalah simulasi ke-10 yang dilakukan oleh Angkasa Pura I bersama pemangku kepentingan terkait.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Operasional Bandara Samratulangi Ditutup Sementara
“Saya mengapresiasi proses penanganan penumpang yang dilakukan mulai dari penumpang datang, melakukan tes PCR, imigrasi dan proses custom dapat dilakukan dengan relatif cepat dengan menggunakan teknologi QR Code yang sama,” jelas Menhub didampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto.
Menhub menuturkan, perlu dilakukan sosialisasi dengan baik kepada para calon penumpang pesawat udara dari negara asal karena harus mendaftarkan diri sejak di negara asal.
Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan Menlu agar para Kedutaan Besar di negara-negara asal yang saat ini berjumlah 19 negara bisa melakukan sosialisasi.
Dalam tinjauannya, dia juga melihat fasilitas tes PCR dan ruang tunggu/holding penumpang.
"Saat ini di Bandara Ngurah Rai Bali memiliki kapasitas tes PCR yang mampu melakukan tes kepada 900 orang per jamnya," ungkapnya yang juga didampingi Dirut AP I Faik Fahmi.
Untuk kapasitas ruang tunggu/holding yang saat ini berkapasitas 300 orang, menurut Menhub perlu ditingkatkan paling tidak memiliki kapasitas 600-900 orang.
Lebih lanjut Menhub juga meninjau salah satu hotel yang menjadi tempat karantina para penumpang internasional.
Dia meminta bantuan TNI/Polri dan Satgas Covid-19 untuk mengawasi dengan ketat, sesuai dengan aturan yang dikeluarkan baik dari Kemendagri, Satgas Covid-19 dan Kemenhub.
“Karena kita tidak ingin ada penumpang yang keluar atau tidak mengikuti karantina. Potensi ini ada dan kita harus hati-hati mengawasi ini,” ujar Menhub.
Menhub mengapresiasi upaya serius dan kekompakan yang dilakukan AP I, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi, TNI/Polri untuk melakukan penanganan penumpang kedatangan internasional di Bandara Ngurah Rai.
Saat ini Bandara Ngurah Rai, Bali membuka penerbangan internasional untuk 19 negara.
Di antaranya yakni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
Sebagai informasi, terkait dengan syarat perjalanan internasional menggunakan transportasi udara, Kemenhub telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 85 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Internasional Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi Covid-19 yang berlaku efektif mulai 14 Oktober 2021.
Merujuk terbitnya SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 20 tahun 2021.
Adapun sejumlah aturan dalam SE tersebut diantaranya mengatur hal-hal sebagai berikut: Penumpang wajib melakukan 3x tes RT-PCR, yaitu pertama di negara asal keberangkatan. Kedua, di hari pertama di bandara kedatangan. Ketiga, di hari keempat masa karantina.
Kemudian, wajib melakukan karantina yang dilakukan 5 x 24 jam setelah melakukan tes RT-PCR di hari pertama kedatangan, dan sejumlah aturan lainnya seperti kewajiban vaksin, mengisi Electronic Health Alert Card (E-HAC), menunjukkan visa singkat, bukti kepemilikan asuransi kesehatan, dan lain-lain. (omy)
