Hindari Penyuntikan Vaksin Kedaluarsa, Kepala Daerah Diminta Cek Vaksin

  • Oleh : Taryani

Selasa, 02/Nov/2021 15:14 WIB
Rapat penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (1/11/2021). (Ist.) Rapat penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (1/11/2021). (Ist.)

SEMARANG (BeritaTrans.com)  – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta seluruh daerah disiplin mengisi aplikasi PCare dan SMILE setelah vaksinasi.

Sehingga pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dapat terus memantau vaksinasi di tingkat daerah.

“Artinya kalau kita mau disiplin input data kita bisa cepat kerjanya. Dan itu akan mempengaruhi pengiriman (vaksin) dari pusat,” kata Gus Yasin, sapaannya, dalam rapat penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (1/11/2021).

Dia juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah, agar terus mengecek kedaluwarsa setiap vaksin, dan wajib menyuntikkan ke masyarakat sebelum jatuh batas waktu efektif penggunaan.

Terkait permintaan vaksin Sinovac, Gus Yasin meminta kepada daerah yang tidak mampu menghabiskan vaksin Sinovac agar melapor. Sehingga, dapat dialihkan penggunaannya ke daerah lain yang membutuhkan.

“Di sini (SMILE) sinovac itu datanya kok masih banyak ya. Kalau memang belum disuntikkan, kalau memang tidak mampu, bisa kita alihkan,” tutupnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan kepada seluruh daerah agar tidak menyuntikkan vaksin yang sudah kedaluwarsa.

Jangan sampai kepala daerah mengejar target dan ingin menghabiskan stok vaksin, sehingga tetap menyuntikkan vaksin yang sudah kedaluwarsa.

“Nanti salah suntik, malah menimbulkan masalah baru,” tegasnya. (tr)