`Mobil Kedelai`, kendaraan ramah lingkungan yang diproduksi Ford, tapi mengapa gagal dan urung dijual massal?

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 03/Nov/2021 16:50 WIB
Henry Ford dikenal sebagai orang pertama dalam sejarah yang membuat mobil dengan bahan kedelai, yang dia perkenalkan kepada publik pada tahun 1941. Foto: bbcindonesia.com. Henry Ford dikenal sebagai orang pertama dalam sejarah yang membuat mobil dengan bahan kedelai, yang dia perkenalkan kepada publik pada tahun 1941. Foto: bbcindonesia.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Henry Ford dikenang sebagai orang yang mempopulerkan mobil. Dari tangan dinginnya lahir mobil produksi massal pertama di dunia, Ford T.

Ford membuat jalur perakitan, yang memungkinkan pasar mobil meledak, sekaligus merevolusi industri transportasi pada awal abad ke-20.

Baca Juga:
Sambut Penghujung Tahun 2023, RMA Indonesia Bermitra dengan PT Hayyu Pratama Dealer Buka Dealer Resmi 3S Ford di Kota Samarinda

Seratus tahun kemudian, kendaraan dengan sistem pembakaran mesin yang menghasilkan karbon dioksida (CO2) -- gas utama yang menyebabkan pemanasan global -- dianggap sebagai salah satu penyebab utama perubahan iklim.

Tetapi, mungkin tak banyak yang tahu Ford juga merupakan pelopor lingkungan.

Baca Juga:
Ford Bakal Tangguhkan Produksi di Delapan Pabrik Karena Kekurangan Chip

Pada tahun 1930-an Ford adalah salah satu orang pertama yang memproduksi dan menggunakan apa yang sekarang kita sebut bioplastik: plastik yang terbuat dari tanaman -- dari hidrokarbon -- yang dapat terurai secara alami, tidak seperti plastik pada umumnya.

Ford tidak hanya membuat plastik ramah lingkungan. 

Baca Juga:
Ford Siap `Comeback` di Indonesia Awal 2022, Ini Bocoran Produk Barunya

Dia juga orang pertama dalam sejarah yang membuat mobil dengan bahan kedelai, yang dia perkenalkan kepada publik pada tahun 1941.

Karena bahan alami itulah, kendaraan yang ia buat ini diberi sebutan "Soybean Car", "Mobil Kedelai". 

Begitu yakinnya tentang keunggulan plastik ini -- yang menurutnya sepuluh kali lebih kuat dari baja -- dia mengambil kapak dan memukul panel dari setiap material, untuk menunjukkan bahwa hanya logamlah yang penyok.

Dia sendiri meramalkan bahwa "puluhan ribu barang dan suku cadang mobil yang terbuat dari logam nantinya akan dibuat dari plastik yang dibuat dari bahan yang dipanen di pertanian". 

Namun, ramalan itu tak menjadi kenyataan. 

Bahkan, Mobil Kedelai itu tidak pernah sempat dipasarkan. Satu-satunya model yang pernah dibuat dihancurkan, bahkan replikanya pun tidak ada.

Mengapa proyek ini gagal?

Dua sosok Henry Ford

Menurut Pusat Penelitian Benson Ford, yang didedikasikan untuk melestarikan dan mempromosikan karya Henry Ford, pengusaha terkenal itu dibesarkan di sebuah pertanian di Michigan, Amerika Serikat, dan sepanjang hidupnya mencari cara untuk menggabungkan "hasil industri dengan hasil pertanian".

Ford mendirikan sejumlah laboratorium yang didedikasikan untuk menemukan kegunaan industri untuk tanaman seperti kedelai, jagung, gandum, dan rami.

Satu hal yang Ford percaya adalah bahwa "panel plastik membuat mobil lebih aman daripada panel baja tradisional". 

Dia percaya, panel mobil yang terbuat dari plastik "bisa terguling tanpa hancur".

Selain itu, dia yakin teknologi yang diperkenalkan sesuai dengan kondisi zaman. Perang Dunia II dimulai di Eropa -- pada tahun 1939 -- dan ada "kekurangan logam" di dunia.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times selama presentasi "mobil yang terbuat dari plastik" pada bulan Agustus 1941, Ford memperkirakan bahwa menggunakan bahan baru ini untuk membuat mobil akan mengurangi penggunaan baja di AS sebesar 10%.

"Bahan baku plastik mungkin sedikit lebih mahal," katanya kepada surat kabar itu, "tetapi kami mengantisipasi penghematan yang cukup besar karena penyelesaian manufaktur ikut berkurang."

Jadi bagaimana cara membuat Mobil Kedelai?

Pusat Penelitian Benson Ford sendiri mengakui bahwa sangat sedikit informasi yang disimpan tentang penemuan asli ini, yang, bagaimanapun, terus membangkitkan minat banyak orang, terutama sekarang karena begitu banyak perhatian pada masalah lingkungan.

Salah satu yang masih misterius adalah bahan pembuatan mobil itu.

"Bahan persis untuk membuat panel plastik masih belum diketahui, karena tidak ada catatan formulanya," jelas pusat penelitian itu.

Artikel New York Times menerangkan bahwa "salah satu plastik yang dikembangkan oleh ahli kimia Ford adalah bahan yang terdiri dari 70% serat selulosa dan 30% pengikat resin".

"Serat selulosa terdiri dari 50% serat pinus, 30% jerami, dan 20% rami, bahan yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk mumi," jelasnya.

Sebaliknya, pria yang bertanggung jawab menciptakan mobil itu, Lowell E. Overly, memberikan versi yang sangat berbeda.

Dalam wawancara lain dia mengatakan panel itu terbuat dari "serat kedelai dalam resin fenolik dan diimpregnasi menggunakan formaldehida".

Yang lebih banyak dokumentasinya adalah bagaimana perancangan dan perakitan Mobil Kedelai.

Ford mempercayakan tugas itu kepada Overly, yang merupakan perancang alat dan cetakan di Laboratorium Kedelai, yang merupakan bagian dari kompleks penelitian yang dibuat oleh pengusaha otomotif itu.

Supervisor Overly, Robert A. Boyer, yang adalah seorang ahli kimia, juga membantu proyek tersebut.

Mobil itu memiliki kerangka yang terbuat dari baja tubular, di mana mereka memasang 14 panel plastik.

Selain membuat mobil lebih tahan goncangan, plastik memiliki keuntungan besar: jauh lebih ringan.

Mobil Kedelai beratnya 907 kilogram, sekitar 450 kilogram lebih ringan dari mobil tradisional. 

Ini adalah faktor lain yang disorot Ford ketika dia mempresentasikan inovasinya pada 13 Agustus 1941 di Dearborn Days, sebuah festival komunitas di Michigan.

"Mobil plastik" juga dipajang di Michigan Fairgrounds akhir tahun itu.

Nasib terakhir Mobil Kedelai

Namun terlepas dari banyaknya dukungan atas penemuannya dan betapa yakinnya Ford terhadap masa depan plastik nabati, proyek tersebut tidak membuahkan hasil.

Menurut Overly, satu-satunya model yang pernah dibuat kemudian dihancurkan, dan rencana untuk memproduksi unit kedua dihentikan.

Apa yang menghentikan proyek ini -- dan semua produksi mobil di AS -- adalah terlibatnya negara itu ke Perang Dunia II, di mana AS belum terlibat sampai Jepang mengebom Pearl Harbor pada Desember 1941.

"Pada akhir perang, ide untuk mobil plastik telah hilang karena energi akan digunakan untuk upaya pemulihan," kata Benson Ford Research Center.

Namun ada juga yang mengeklaim bahwa plastik nabati tidak diminati karena murni faktor ekonomi: melimpahnya minyak murah setelah Perang Dunia II.

Akhirnya, Mobil Kedelai hanya tinggal kenangan.

Mobil ini diingat karena tak berhenti menimbulkan kejutan dan rasa penasaran. (dn/sumber: bbcindonesia.com)