Garuda Angkut 1.000 Ton Ikan Tuna dan Produk Pertanian Sulut ke Jepang

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 05/Nov/2021 11:28 WIB
Pesawat kargo Garuda Indonesia (dok) Pesawat kargo Garuda Indonesia (dok)

 


JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menandatangani kerja sama perluasan layanan pengangkutan komoditas ekspor dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara  sebagai bentuk optimalisasi sinergitas dalam upaya pemulihan ekonomi daerah melalui penyediaan dan peningkatan layanan distribusi logistik komoditas ekspor unggulan.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 80.243 Penumpang di Puncak Arus Balik

Adapun penandatanganan kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara kedua belah pihak, yang telah dilaksanakan sejak Oktober sebagai upaya meningkatkan nilai ekspor Provinsi Sulut khususnya melalui sektor perdagangan dan perindustrian.

Penandatanganan perluasan kerja sama tersebut dilaksanakan langsung oleh Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi bersama dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Edwin Kindangen di kantor pusat Garuda Indonesia, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Rabu (3/11/2021).  

Baca Juga:
Garuda Resmi Layani Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP

"Melalui perluasan kerja sama ini Garuda akan mendukung aktivitas direct export melalui angkutan komoditas ekspor kargo dengan proyeksi angkutan sebesar 1.000 ton kargo yang terdiri dari komoditas kemaritiman khususnya ikan tuna," tutur Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Jumat (5/11/2021).

Selain itu juga hasil pertanian Sulut di antaranya bawang merah, gula aren, dan termasuk budidaya bunga krisan yang akan diterbangkan menuju  Narita, Jepang secara bertahap hingga periode November 2022.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 82 Ribu Penumpang di Puncak Arus Angleb

Pengiriman komoditas ekspor unggulan Sulut tersebut akan dilayani Garuda melalui rute penerbangan langsung khusus kargo Manado - Narita yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado setiap hari Rabu, pukul 23.40 waktu setempat dan tiba di Narita International Airport pada pukul 06.35 waktu setempat.

Menggunakan armada A330-200 yang memiliki kapasitas angkutan mencapai 30 ton di setiap penerbangannya. 

Perluasan kerja sama tersebut merupakan realisasi komitmen Garuda Indonesia dan Pemprov Sulut dalam mengoptimalkan kontribusinya terhadap upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional khususnya di wilayah tersebut.  

“Sebagai maskapai pembawa bendera bangsa tentunya merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami untuk dapat berkontribusi dalam menghadirkan jaringan pengiriman kargo bagi komoditas unggulan nasional ke pasar dunia yang dalam hal ini Sulut yang dikenal sebagai salah wilayah penghasil tuna segar terbesar di Indonesia,” bebernya.

Sepanjang Semester 1 - 2021 rute penerbangan kargo Manado - Narita yang dilayani Garuda berhasil mencatatkan jumlah tonase sebesar 317 ton. Di mana angkutan tersebut berasal dari komoditas ekspor unggulan dari Manado maupun wilayah Indonesia Timur lainnya.

Irfan melanjutkan, dengan waktu pengiriman yang lebih singkat tanpa harus melakukan transit di beberapa hub penerbangan, kualitas dan kesegaran produk komoditas ekspor ini akan menjadi lebih terjaga tentunya dengan cost logistik yang lebih kompetitif, sehingga kehadiran penerbangan kargo ini diharapkan akan dapat semakin meningkatkan daya saing kualitas produk komoditas kemaritiman Indonesia. 

"Sinergisme bersama pemerintah daerah ini yang kedepannya akan terus kami perkuat guna memastikan potensi komoditas ekspor nasional diberbagai wilayah nusantara dapat semakin berdaya saing melalui aksesibilitas jaringan penerbangan kargo Garuda Indonesia,” tutup Irfan.

Sejalan dengan peningkatan demand pada aktivitas distribusi logistik baik di wilayah Indonesia maupun rute internasional, Garuda fokus memperluas jaringan konektivitas udara di antaranya melalui sinergi bersama berbagai entitas dengan menghadirkan penerbangan langsung, pengoperasian passenger freighter, serta kolaborasi dengan stakeholders melalui penyediaan fasilitas warehouse yang didukung oleh sistem terintegrasi cargo handling. (omy)