Bogor Bakal Miliki Rusun ASN 8 Lantai Senilai Rp57,2 Miliar Menampung 350 KK

  • Oleh : Taryani

Senin, 08/Nov/2021 15:25 WIB
Komisi V DPR RI yang dipimpin Andi Iwan Darmawan Aras, Kamis (4/11/2021) mengunjungi pembangunan Rumah Susun ASN  di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Ist.) Komisi V DPR RI yang dipimpin Andi Iwan Darmawan Aras, Kamis (4/11/2021) mengunjungi pembangunan Rumah Susun ASN di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Ist.)

KABUPATEN BOGOR (BeritaTrans.com) - Komisi V DPR RI yang dipimpin Andi Iwan Darmawan Aras, mengadakan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Rumah Susun Aparatur Sipil Negara (ASN) di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kunker Spesifik pada Kamis (4/11/2021) ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan fungsi pengawasan di bidang pembangunan infrastruktur oleh Komisi V DPR RI terhadap para mitra kerjanya.

Rumah susun 1 tower dengan nilai kontrak Rp 57,2 Miliar ini dibangun dengan tinggi delapan lantai dan 92 unit hunian tipe 45.

Nantinya bangunan ini akan dapat menampung lebih dari 350 orang dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Seperti ruang serbaguna, mini market, mushola, lift, AC dan water heater.

Saat ini progres pembangunan rumah susun telah mencapa 91% dan ditargetkan akan selesai pada pertengahan Desember 2021.

Ketua rombongan Komisi V DPR RI menyatakan harapannya terhadap Kementerian PUPR agar ke depannya proses perencanaan pembangunan rumah susun dapat dilaksanakan secara lebih baik lagi.

Selain itu perlu juga diperhatikan target waktu penyelesaian pelaksanaan konstruksi rumah susun agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah ditentukan.

”Semoga pekerjaan finishing dapat dilaksanakan secara optimal dan selesai sesuai target waktu dengan tetap memperhatikan kerapihan dan masalah estetika,” tambah Iwan.

Plt. Direktur Rumah Susun Ditjen Perumahan, Maryoko Hadi menjelaskan,  Kementerian PUPR siap melaksanakan masukan dari Komisi V DPR RI dan akan terus memonitor secara berjenjang perkembangan pelaksanaan konstruksi rumah susun.

“Tim kami di Satker khususnya PPK akan selalu berkoordinasi dengan manajemen konstruksi yang tentunya sudah memiliki metode-metode percepatan yang bisa dilaksanakan agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu,” tambah Maryoko.

Menanggapi pernyataan ketua rombongan terkait pemanfaatan rumah susun yang benar-benar sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk ASN,  

Kementerian PUPR yang bertugas di sekitar lokasi, Maryoko menjelaskan, nantinya calon penghuni rusun ini akan diseleksi oleh tim agar pemanfaatannya tepat guna.

Kunker Spesifik ini didampingi Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan, Kiagoos Egie Ismail dan Kepala Bidang Preservasi I BBPJN DKI Jakarta dan Jawa Barat Ditjen Bina Marga, Indra Cahya Kusuma. (tr)