Jalur Trans Sulawesi Putus, Suplai BBM Luwu Utara dan Timur Terhambat

  • Oleh : Dirham

Selasa, 09/Nov/2021 16:25 WIB
Pasokan BBM ke Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Pasokan BBM ke Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Pertamina (Persero) harus menempuh dua hingga tiga jalur alternatif untuk memberikan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Pasalnya, jembatan yang menghubungkan Kota Palopo dengan kabupaten tersebut nyaris putus.

Jembatan yang merupakan jalur Trans Sulawesi tersebut sejak 30 Oktober lalu, sudah tidak bisa dilewati kendaraan yang bermuatan lebih besar, sejak diterjang banjir dan diperparah dengan kondisi cuaca yang buruk di Luwu Raya. Sehingga kondisi itu menyulitkan penyaluran BBM ke Luwu Timur dan Luwu Utara.

Senior Comunication dan Relation PT Pertama Regional Sulawesi Taufik Kurniawan mengatakan pihaknya telah berusaha menggunakan jalur lain untuk memberikan suplai BBM di dua kabupaten tersebut.

"Kondisi jembatan di Banua, Kota Palopo tanggal 30 Oktober lalu itu mengalami retak. Memutus jalur Palopo ke Luwu Timur, Utara dan sekitarnya, sehingga kondisi itu memaksa suplai BBM harus menggunakan jalur alternatif. Ada dua hingga tiga jalur yang digunakan," kata Taufik, Selasa (9/11).

Walaupun menggunakan jalur alternatif, sambung Taufik, jalur tersebut seluruhnya belum beraspal sehingga menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, jalur yang dilalui truk pengangkut BBM ini melewati jalur berlumpur.

"Jalurnya tidak semua beraspal sehingga ribuan mobil yang kami dapat kabarnya mengalami terjebak, tapi kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengawalan kepada mobil tangki kita agar sampai di tujuan, namun karena curah hujan yang tinggi sehingga mobil kita dari Palopo juga ikut terjebak," jelasnya.

Taufik menerangkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi sejak tanggal 3 November lalu, dengan melakukan suplai alternatif dari terminal BBM di Poso, Sulawesi Tengah.

"Dari terminal BBM Poso dan Kolonidale sebesar 160 ton per hari, untuk mencukupi 9 SPBU di Luwu Utara dan 8 SPBU di Luwu Timur," ungkapnya.

Taufik mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan adanya keterlambatan suplai BBM di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara, sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan BBM.

"Masyarakat tidak usah panik dan tidak perlu membeli BBM secara berlebihan, tetap mengedepankan kondusivitas keadaan sehingga suplai BBM berangsur-angsur pulih seperti sediakala. Kami terus melakukan upaya alternatif jalan yang mampu kita tempuh guna mengalirkan BBM agar sampai ke tujuan ke Luwu Utara dan Luwu Timur," pungkasnya. (ds/sumber CNNIndonesia.com)