Pilot Bus Sempati Star, ini Lebih Sering Perpal di Jakarta daripada di Medan

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 11/Nov/2021 16:56 WIB
Sitanggang (58 tahun) pengemudi bus Sempati Star jurusan Jakarta-Medan. Sitanggang (58 tahun) pengemudi bus Sempati Star jurusan Jakarta-Medan.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dengan mengenakan kemeja putih lengkap dengan sepatu, Sitanggang tengah mananti jadwal keberangkatan penumpang busnya dari Terminal Pulo Gebang, Jakarta pada Kamis (11/11/2021). 

Dia adalah pengemudi Bus Sempati Star jurusan Jakarta-Medan. Saat ditemui BeritaTrans.com dan Aksi.id di lokasi dia tengah memarkirkan bus untukmenaikkan sejumlah barang penumpang yang akan siap diberangkatkan. 

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

Sitanggang menceritakan bus yang dia kendarai untuk dari Jakarta dengan tujuan Medan tersebut seharusnya bisa lebih cepat lagi kalau penumpang sudah terkordinasi dengan baik di setiap agen atau terminal yang ada di seputaran Jabodetabek ini. 

"Kita kalau dari Jakarta ini dua hari tiga malam, seharusnya dua hari dua malam saja sudah tembus," ujar laki-laki 58 tahun tersebut. 

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

Dia menjelaskan bus Sempati Star akan berkeliling lagi di setiap terminal yang ada di Jakarta atau Jabodetabek untuk menjemput penumpangnya. 

Dia menceritakan, dirinya akan masuk ke Terminal Poris, Tanggerang sekitar pukul 18.00 dan paling cepat akan masuk ke kapal di Merak ialah sekitar pukul 20.00 untuk memulai penyeberangan. 

Baca Juga:
Menhub Tinjau Terminal Terpadu Pulo Gebang, Pergerakan Penumpang Meningkat, Pelayanan Makin Baik

"Kita paling cepat naik kapal jam delapan (malam), kadang sering masuk jam sembilan (malam). Macam mana mau cepat kan!," kata Sitanggang. 

Padahal, bus yang memulai perjalanan dari Terminal Bekasi itu telah berangkat sejak sekitar pukul 11.00. Bus harus lagi menjemput beberapa penumpang. Tak sedikit pula penumpang terlambat datang dan harus ditunggu terlebih dahulu. 

Saat tiba di Medan, Sumatera Utara, Sitanggang menceritakan bus yang dia kendarai akan terus langsung balik ke arah Jakarta, hal itu juga harus memperhatikan juga kesiapan unit armadanya. 

"Kita kalau dari sana, lihat kondisi bus, kalau aman langsung aja dari loket arah lagi ke sini (Jakarta)," ujarnya. 

Namun, saat bus tiba dari perjalanan jauh, tak jarang juga bus harus parkir untuk melakukan kengecekan sederhana di bengkel milik PO busnya tersebut. 

Lain di Medan lain pula di Jakarta. Bus di Jakarta harus menginap bahkan berhari-hari untuk siap diberangkatkan. Hal itu lantaran banyaknya unit yang tersedia dan jumlah penumpang yang sedikit. 

Sitanggang mengungkapkan, karena rumahnya di Bogor atau kawasan persinggahan bus, dirinya lebih memilih memarkirkan bus di Terminal Kampung Rambutan dan dia akan pulang ke rumah. Bus akan dijaga oleh beberapa kru lain. 

"Rumah saya di Bogor, ngapain saya parkir jauh-jauh. Pulang saja saya ke rumah," katanya. 

Kru bus Sempati Star dari Jakarta memang tidak berseragam sama, namun mereka tampak kompak mengenakan kemeja putih lengkap dengan sepatu pantofel. 

Bus Sempati Star dari Jakarta dioperasionalkan oleh dua orang pengemudi dan dua orang kenek. Nantinya para kru akan bekerja secara bergantian untuk membawa penumpang menempuh perjalanan pulau Jawa dan Sumatera itu. 

Sitanggang juga menceritakan sebelum bergabung di PO Sempati Star dia sudah bergabung di angkutan umum sejak lama. Dia telah bekerja sebagai sopir di beberapa PO termasuk pernah ke Bali, Jawa dan Sumatera. 

"Dulunya Jakarta-Palembang, sudah bawa Sempati Star dari tahun 2018, masih sikit dulu unitnya," kata warga Bogor tersebut. 

Mengenai kondisi penumpang saat diberangkatkan, bus sudah terisi sekitar 20 orang. Dan jullah itu belum terdata lagi penumpang yang naik secara mendadak. 

"Penumpang ya ada lah dua puluhan mungkin sudah terisi," katanya. 

Saat pandemi dan penerapan PPKM berlevel ini, penumpang wajib memeiliki sertifikat vaksin minimal dosis pertama dan wajib bebas dari Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan antigen atau PCR.(fahmi)