NU Beli 5 Pesawat PT DI, Per Unit Rp80 Miliar, Untuk Dipakai Apa?

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 13/Nov/2021 05:03 WIB
Kader Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) berfoto bersama usai penandatanganan MoU pembelian lima pesawat N219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero), di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021). ANTARA/HO-Dukumen PKNU Kader Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) berfoto bersama usai penandatanganan MoU pembelian lima pesawat N219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero), di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021). ANTARA/HO-Dukumen PKNU

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kader Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) dikabarkan telah membeli lima pesawat N219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung, Jawa Barat. 

Pembelian itu dilakukan pada Rabu (10/11/2021) dalam penandatanganan nota kesepahaman pembelian pesawat yang bakal dinamai NU219 itu, Tim Instruktur Nasional PKPNU K.H. Abdul Munim D.Z., K.H. Adnan Anwar, K.H. Khariri Makmun, K.H. Abdul Rosyid, Profesor Atik Bintoro, dan Aang Amrullah. 

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

“Pembelian pesawat NU219 akan memperkuat sinergi antarkader NU dan memperluas jejaring NU dalam rangka konsolidasi nasional menuju satu abad Nahdlatul Ulama,” kata Instruktur Nasional PKNU Adnan Anwar dikutip Antara dari siaran persnya, Rabu. 

Koordinator Nasional PKPNU Munim DZ mengatakan PKPNU sangat mengapresiasi NU219 karena pesawat tersebut dikerjakan seratus persen oleh anak bangsa dengan komponen yang diproduksi di dalam negeri. 

Baca Juga:
Menhub Kunjungi Pabrik Pesawat Comac di Tiongkok

Ia berharap pembelian pesawat NU219 oleh kader PKPNU akan menandai kebangkitan industri pesawat terbang nasional. 

Rencananya, lima pesawat milik PKPNU tersebut digunakan untuk logistik kargo dan misi kemanusiaan. 

Baca Juga:
Isu Perselingkuhan Pilot-Pramugari Citilink, Manajemen Buka Suara

Kepala Program N219 Palmana Banandhi menjelaskan pesawat ini merupakan hasil karya anak bangsa yang dipasarkan untuk pasar nasional dan global dengan harga per unit 6,8 juta dolar AS atau setara Rp80 miliar. 

Keunggulan pesawat ini dapat difungsikan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. 

“Pesawat N219 mendapatkan type certificate untuk kelaikan udara setelah melakukan penerbangan selama 340 jam,” ujarnya. 

Pesawat N219 bisa terbang dengan kecepatan maksimum 210 knot dan kecepatan terendah hingga 59 knot. Dengan kemampuan itu, pesawat N219 dapat bergerak dengan fleksibel saat melalui wilayah tebing dan pegunungan, karena dapat terbang dengan kecepatan cukup rendah tapi terkendali. (Fh/sumber:antara)