Indonesia-Korsel Jajaki Kerja Sama Bidang SDM dan Infrastruktur Transportasi

  • Oleh : Naomy

Senin, 15/Nov/2021 16:09 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi Menhub Budi Karya Sumadi


JAKARTA (BeritaTrans.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Selatan Mr. Noh Hyeong Ouk membahas kerja sama bidang transportasi.

Hal itu tersaji pada pertemuan bilateral dalam kerangka acara Global Infrastructure Corporate Conference 2021 secara daring Senin (15/11/2021). 

Baca Juga:
Penandatanganan Paket Kontrak 205 MRT Jakarta Disaksikan Menhub

Pada pertemuan tersebut, Indonesia menjajaki peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM) di semua sektor antara kedua negara.

Menhub Budi menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat dikembangkan melalui skema Public Private Partnership (PPP) yang meliputi proyek pelabuhan, bandara, peningkatan transportasi darat, transportasi perkotaan, dan transportasi massal cepat. 

Baca Juga:
Pembangunan Jalur Kereta Simpang Joglo Ditarget Selesai September 2024

Pemerintah Korea menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis Korea dan MOLIT berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama sektor transportasi dengan Kemenhub khususnya dalam pengembangan kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi.

Pada transportasi darat, Menhub menyampaikan saat ini Pemerintah Indonesia dalam proses mengembangkan terminal multi-fungsi sebagai bagian dari simpul transportasi untuk membentuk sistem transportasi jalan yang efektif. 

Baca Juga:
Jumlah Penumpang Angkutan Umum di Semua Moda Kembali Meningkat Pascalebaran

Pada transportasi perkotaan, Kemenhub sedang mengembangkan konsep pembangunan berorientasi transit/TOD untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengintegrasikan antara jaringan transportasi umum massal.

Selain itu, Menhub menyambut baik hibah yang diberikan oleh KOICA (Korea International Coorperation Agency) kepada Ditjen Perkeretaapian untuk meningkatkan kemampuan kapasitas/capacity building di LRT Jakarta.

“Kami juga menawarkan partisipasi dan kerjasama pengembangan infrastruktur transportasi perkeretaapian lainnya seperti di wilayah Sumatera Utara, Bali, Surabaya,” jelas Menhub Budi.

Pada sektor transportasi udara, Menhub Budi menyambut baik partisipasi Republik Korea dalam pengembangan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat untuk mendukung transportasi udara di daerah sekitarnya.

Selanjutnya, guna mengembangkan kemampuan SDM pada Politeknik dan Akademi yang berada dibawah naungan Kementerian Perhubungan, Menhub menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dengan MOLIT Korea berupa program magang bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan mengajar serta mencari peluang beasiswa, kursus singkat, dan benchmarking untuk para siswa atau taruna.

“Kami terbuka untuk mencari peluang seperti pelatihan untuk pelatih, penelitian bersama, dan peluang kerja dan karir bagi lulusan,” lanjut Menhub.

Menhub Budi menambahkan dalam kerangka kerja sama ASEAN, Indonesia telah mengusulkan pelatihan kerja maupun pertukaran pelajar sebagai salah satu kegiatan kategori Program Pengembangan SDM dalam Roadmap Kerjasama Transportasi ASEAN-ROK 2021-2025.

Lebih lanjut, Menhub Budi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Korsel atas kerja sama pengembangan sistem transportasi di Indonesia pada dua proyek dalam bentuk hibah dalam kerangka kerja sama Official Development Assistance (ODA) Program yaitu Master Plan for Improving Bus Terminal in the Republic of Indonesia and implementing Intelligent Transport System (ITS) as pilot projects dan Basic Design and Pilot Project of Bus Information Management System (BIMS) for Jakarta. (omy)