Pentingnya Manajemen Keselamatan Transportasi Darat Berbasis Teknologi

  • Oleh : Naomy

Kamis, 18/Nov/2021 10:21 WIB
Cris Kuntadi Cris Kuntadi


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pentingnya mewujudkan manajemen keselamatan transportasi darat berbasis teknologi.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Transportasi Cris Kuntadi saat membuka 
Online Focus Group Discussion (FGD)  Manajemen Keselamatan Transportasi Darat Berbasis Teknologi Informasi, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga:
Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Masih Tinggi

"Sampai saat ini kejadian berulang mengganggu keselamatan masih sering terjadi," ujarnya.

Saat ini mitigasi masih kurang untuk dapat  meminimalisir terjadinya potensi kecelakaan.

Baca Juga:
H+4 Lebaran,1,2 juta Orang Terpantau Gunakan Angkutan Umum

Pihaknya terus melakukan upaya kajian pemetaan safety risk assesment, pemetaan bagaimana tingkat keselamatan untuk mencegah kecelakaan.

Data yang berhasil diinvetarisir, kejadian yang ganggu keselamatan, hingga saat ini darat menjadi moda paling tinggi risikonya, diikuti laut, udara, dan kereta api.

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Peserta Balik Gratis Moda Bus dari 9 Terminal

"Paling tinggi risikonya ini menjadi sesuatu yang miris dan perlu perhatian," ungkap dia.

Saat ini Ditjen Perhubungan Darat sudah mulai menerapkan teknologi di antaranya ATMS, e Blue, dan Siopam.

Dengan diselenggarakannya FGD ini, harapannya ide muncul dan aksi yang diharapkan mampu mencegah kecelakaan dan meningkatkan keselamatan.

"Mari kita sama-sama merumuskan membangun manajemen keselamatan dengan teknologi," pungkas Cris. 

Hadir sebagai narasumber Direktur Sarana Transportasi Jalan M Risal Wasal, Perwakilan Kakorlantas Konbespol Indra Djafar, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, dan Lembaga Pendidikan Ilmu Komputer dan Elektonik UGM Danang Lelono. Hadir juga CEO PT Pandu Aman Sentosa Capt. Toto Subandono dan Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Susana. (omy)