Ekonomi Syariah dan Literasi Digital Dorong Kebangkitan di Era Pandemi

  • Oleh : Naomy

Senin, 22/Nov/2021 13:26 WIB
Webinar Kominfo-MUI Webinar Kominfo-MUI

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Adanya perkembangan teknologi dan informasi, telah terjadi pergeseran dalam perilaku pada masyarakat, baik dari sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand), transaksi kini dapat dilakukan secara digital.

Baca Juga:
Dorong Peningkatan Laba, Jasa Raharja Maksimalkan Strategi Internal dan Eksternal Perusahaan

Webinar dengan tema Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi Untuk Mendorong Kebangkitan Ekonomi digelar Kominfo dan MUI.

“Melalui webinar ini, diharapkan ada solusi untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan UMKM di masa depan, khususnya di Jatim (Jawa Timur) dan masyarakat luas secara umum,” ungkap Sekretaris BPH DSN MUI, Dr. Asep Supyadillah, Senin (22/11/2021).

Baca Juga:
Bersama Siberkreasi, Kominfo Gelar Kelas Personal Branding

Acara diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bermitra dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, serta Dewan Syariah Nasional. 

Narasumber yang hadir secara online antara lain adalah  Sekretaris BPH DSN MUI, Direktur Syariah LPDB; Ari Permana, Pemimpin Departemen Bisnis Mikro dan Gadai Bank DKI Unit Usaha Syariah; serta Jaeni Miftah F dan Dr. Abdurrahman Syahrawi, MT; selaku Founder dan Chairman Tijari Institute.

Baca Juga:
Kominfo Dorong Pelaku UMKM Papua Masuk ke Ekosistem Digital

Ari menyebutkan bahwa tujuan Program LPDB-KUMKM adalah membantu perkuatan permodalan koperasi dan UMKM dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.

“Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun untuk pemulihan ekonomi lewat LPDP-KUMKM agar koperasi dan umkm dapat terus melakukan aktivitas ekonominya di tengah dampak akibat pandemi,” ujar Ari.

Dia menyampaikan, Bank DKI telah melakukan beberapa langkah-langkah antisipatif terkait dampak Covid-19 terhadap portofolio kredit yang dimiliki, membuat pemutakhiran Peraturan Perusahaan, serta menyusun petunjuk pelaksanaan penerapan stimulus.

“Stimulus yang kami berikan kepada usaha mikro yang terdampak Covid-19 antara lain penurunan margin bagi hasil/ ujroh, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan fasilitas pembiayaan," ujarnya. 

Dr. Abdurrahman Syahrawi mengemukakan, guna mendukung transformasi ekonomi syariat tentu saja harus didukung oleh transformasi digital. 

Hal ini disampaikan dalam paparannya yang membahas mengenai Islamic Economy Outlook, Reinventing the Product of the Islamic Economy dan juga Managing Digital Marketing.

“Adapun kunci untuk transformasi pelayanan produk adalah dengan menerapkan excellence service, yaitu memperlakukan product as services yang berorientasi kepada pelanggan,” kata Abdurrahman. (omy)