Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Hujan deras, bercampur angin kencang serta suara petir yang cukup menggelegar, Sabtu (27/11/2021) petang melanda wilayah Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Akibat peristiwa alam itu membuat sejumlah warga Kecamatan Terisi ketakutan keluar rumah.
Dampak fenomena alam itu juga membuat sejumlah pohon peneduh jalan seperti pohon trembesi dan pohon-pohon lainnya milik warga tumbang.
Hujan serta angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Terisi itu terjadi pada Sabtu (27/11/2021) petang, sekitar pukul 16.15 WIB. Peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun dampaknya membuat sejumlah warga ketakutan keluar rumah.
“Wilayah Kecamatan Terisi dalam sebulan terakhir ini telah dua kali dilanda hujan deras bercampur angin kencang,” ujar Aip, 44.
Ia mengaku cemas dan sempat diliputi perasaan takut. Apalagi suara petir menggelegar seperti di atas genteng rumah.
“Suaranya kencang sekali. Saya kaget bukan main,” katanya saat dihubungi BeritaTrans.com.
Diakui sejumlah pohon besar tumbang. “Ada yang ke sawah ada juga yang hanya dahannya patah dan jatuh ke jalan. Beruntung tidak sampai mencelakakan pengguna jalan,” tuturnya.
Padahal pohon peneduh yang dahannya patah tertiup angin kencang itu berada di tepi jalan raya Terisi-Kedokan Gabus yang cukup ramai kendaraan.
Sejumlah pemuda tampak berada di lokasi kejadian. Mereka berbagi tugas. Ada yang naik ke atas pohon, membawa golok menebang dahan dan ranting.
Ada juga yang mengatur pergerakan lalu-lintas kendaraan di bawahnya.
Sejumlah petugas PLN Terisi juga terlihat sibuk membenahi jaringan kabel tegangan menengah agar tak berdekatan dengan batang atau dahan pohon.
Sebuah pohon peneduh jalan jenis trembesi tumbang ke sawah tertiup angin kencang disertai hujan deras di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. (Taryani)
Sabtu menjelang maghrib usai hujan deras bercampur angin kencang itu suasana di sekitar lokasi kejadian tampak sejumlah warga cukup sibuk.
Pengendara kendaraan bermotor terlihat buru-buru dan tancap gas. Mereka ingin segera sampai ke rumah.
Walaupun di perjalanan pengendara itu harus menembus rintangan jalan yang tergenang juga hujan dan gerimis.
Saat hujan deras bercampur angin terjadi di Kecamatan Terisi, ujar warga yang lain, aktivitas warga di luar rumah terhenti.
“Orang-orang cenderung mengamankan diri di dalam rumah, khawatir tertimpa pohon tumbang,” ujar Inih, 44.
Pengendara motor dan mobil melewati jalan Terisi-Kedokan Gabus yang tergenang air hujan. (Taryani)
Suara petir yang cukup menggelegar membuatnya terus memeluk anak balita yang kaget dan menangis.
“Saya peluk terus Dede karena ketakutan menangis mendengar suara petir yang sangat keras,” katanya.
Petir seakan menyambar di atap rumah. Suaranya sangat kencang membuat warga ketakutan keluar rumah.
Apalagi saat suara petir terdengar seperti bersahut-sahutan itu diiringi hujan deras dan hembusan angin kencang.
“Ya kita terus berdoa sebisa-bisanya. Memohon perlindungan kepada Allah SWT. Agar jiwa seluruh anggota keluarga juga harta benda yang ada selamat menghadapi hujan deras, angin kencang dan sambaran petir itu,” ujarnya.
Dikatakan, peristiwa itu berlangsung sekitar 35 menit. Kejadiannya berlangsung usai muadzin melantunkan adzan di masjid.
“Pokoknya enggak lama setelah sholat Asyar itu datanglah hujan deras, angin kencang dan petir yang menggelegar,” imbuhnya.
Seorang warga Kecamatan Losarang, Arli, 59 sempat melihat awan hitam pekat atau mendung tebal menggelayut di wilayah selatan atau wilayah Kecamatan Terisi.
“Anginnya kebetulan bertiup dari arah selatan menuju ke utara membawa mendung tebal,” katanya.
Enggak tahunya kata Arli terjadi hujan lebat bercampur angin dan petir di wilayah Kecamatan Terisi dan juga di daerah perbatasan wilayah Kecamatan Losarang. Atau tepatnya di Desa Manggungan dan Desa Ranjeng. (Taryani)