Sial, Berwisata ke Semarang Beli Oleh-Oleh Wingko Babat Ternyata Isinya Tengik Semua

  • Oleh : Taryani

Selasa, 30/Nov/2021 08:16 WIB
Wingko babat dalam kemasan kantong kertas yang cukup menarik sesampai di rumah isinya tengik semua. (Taryani) Wingko babat dalam kemasan kantong kertas yang cukup menarik sesampai di rumah isinya tengik semua. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Ini pengalaman yang tidak menyenangkan. Membeli makanan untuk oleh-oleh keluarga di rumah berupa wingko babat di pedagang asongan di Semarang.  Sampai di rumah dibuka oleh keluarga wingko babatnya ternyata sudah basi berjamur semua.

Selain berbau tengik juga wingko babat itu juiga terlibat bejamur. Bahkan tampaklembab seperti mengeluarkan lendir.

Tak satupun wingko babat yang dibeli sekitar 5 jam yang lalu itu bisa dinikamti karena makanan ini memang sudah kedaluarsa.

Pengalaman pahit ini dialami seorang anggota rombongan dari Indramayu saat berwisata ke Semarang.

Dalam perjalanan pulang, pedagang asongan menawarkan wingko babat yang katanya masih baru, rasanya gurih dan manis. 

Wingko babat dikemas  kantong kertas yang bentuknya cukup menarik dan sudah ditutup dengan staples seharga Rp40 ribu.

"Tadinya tidak berniat beli wingko babat di pedagang asongan, tapi karena ada teman membeli saya tertarik sehingga ikut beli," ujar Edi, 32.

Membeli satu kantong wingko babat dengan kemasan  kantong kertas yang terlihat masih baru dan bersih tadinya untuk membahagiakan keluarga di rumah sebagai oleh-oleh.

Sudah sampai di rumah, oleh-oleh wingko babat perlahan-lahan dibuka.

Ternyata seluruh isi wingko babat itu berbau tengik semua.

Tak ada satupun wingko babat yang bisa  dikonsumsi.

Anak-anak sempat menangis minta wingko babat tapi dilarang ibunya karena wingkonya sudah basi.

Pengalaman sial ini kata Edi mudah-mudahan tak menimpa warga lainnya yang kebetulan berwisata ke sana dan membeli oleh-oleh sembarangan. 

Mesti dicermati. Teliti sebelum membeli. Tidak gampang tertarik iklan pedagang yang menawarkan barang dagangan secara berlebihan.

Bukan sayang membuang uang Rp40 ribu nya membeli wingko babat tengik. Tapi perlakuan tidak jujur pedagang itu  yang jadi masalah.

Padahal wingko babat yang dibeli tidak sampai diinapkan di perjalanan. Selisih waktu  saat beli wingko babat yang tengik itu sampai di rumah hanya terpaut sekitar 5 jam saja.(Taryani)