Kapal Rusak Mesin, 14 Awak Kargo Terombang-ambing di Laut Jawa

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 30/Nov/2021 08:51 WIB
Kapal Negara (KN) SAR Tetuka saat bergerak menuju Laut Jawa, Ahad (28/11/2021) malam.(Dok. SAR Pangkalpinang.) Kapal Negara (KN) SAR Tetuka saat bergerak menuju Laut Jawa, Ahad (28/11/2021) malam.(Dok. SAR Pangkalpinang.)

BANGKA (BeritaTrans.com) - Sebanyak 14 awak kapal KM Samudra Wani II terombang-ambing di Laut Jawa semenjak kapal yang mereka gunakan mengalami kerusakan mesin. 

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang berkoordinasi dengan SAR Banten mengirimkan kapal cepat untuk upaya evakuasi. 

Baca Juga:
Kapal Kargo Mogok di Laut Aru, Kapal Pengawas KKP Lakukan Evakuasi

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli mengatakan, KM Samudra Wani II merupakan jenis kapal kargo atau pengangkut barang. 

Kapal itu bertolak dari Pulau Midai Natuna menuju Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. 

Baca Juga:
Direktur KPLP Serah Terima Senjata Api dan Amunisi pada 47 UPT untuk Penjagaan Laut

"Saat melewati Laut Jawa, kapal mengalami kerusakan mesin sehingga dilakukan upaya evakuasi terhadap 14 awak di dalamnya," kata Fazzli dalam keterangan tertulis, Senin (29/11/2021). 

Fazzli menuturkan, informasi kerusakan kapal diketahui pertama kali dari pihak agen pada 28 November 2021. 

Baca Juga:
KPLP Siapkan Keterampilan Menembak bagi Awak Kapal Negara Patroli

Pada malam hari, tim pencari langsung diberangkatkan menggunakan kapal cepat KN SAR Tetuka. 

"Kami berkoordinasi dengan SAR Banten dan mereka sudah mengirimkan KN SAR Tetuka dengan jarak sekitar 110 mil laut," ujar Fazli. 

Diperkirakan kapal dengan nomor YB 4689 itu terombang-ambing di perairan Laut Jawa pada koordinat 4°42.227'S 107°31.669'T. 

Selain mengirimkan KN SAR Tetuka, tim juga mendatangkan KN Alugara. 

"KPLP Tanjung Priok juga menggerakkan Kapal Patroli Alugara dari Bojonegara Banten menuju ke posisi KM Samudra Wani II untuk melakukan towing ke Pelabuhan Sunda Kelapa," ujar dia. 

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti kerusakan kapal. 

Sementara para awak bertahan dengan bekal logistik untuk beberapa hari ke depan.(fh/sumber:kompas)