Gebyar Mengepul Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Cilincing

  • Oleh : Ahmad

Rabu, 01/Des/2021 16:00 WIB
Sunanto pengepul hasil tangkapan nelayan di Cilincing (foto:BeritaTrans.com/aksi.id) Sunanto pengepul hasil tangkapan nelayan di Cilincing (foto:BeritaTrans.com/aksi.id)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Pemandangan sederet perahu-perahu nelayan tampak tengah 'parkir' di ujung sebuah sungai yang bermuara di laut di kawasan Perkampungan Nelayan Cilincing, Jakarta Utara. Dari kapal tradisional bermateri kayu itu ratusan orang menggantungkan hidup dari melaut menangkap ikan. 

Bagi mereka para nelayan, 'menjaring' rezeki dari hasil tangkapan laut, bergantung nasib mujur untuk bisa mendapatkan tangkapan ikan melimpah. Cuaca, arus gelombang laut yang kuat, sampai jaring tersangkut menjadi tantangan di saat mencari ikan. 

Seorang pengepul hasil tangkapan nelayan di sana, adalah Sunanto (40), asal Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, mengaku mencari nafkah menggeluti profesi itu menggantikan sang ayahnya. Sebelum menjadi pengepul ia pernah menjadi nelayan sama halnya dengan yang lainnya melaut saat pagi dan pulang di sore hari.

"Sebelum jadi pengepul seperti sekarang ini, saya pernah jadi nelayan menangkap cumi, ikan dan rajungan, setelah orangtua wafat lalu saya meneruskan atau menggantikanya dan tidak melaut lagi sebagai nelayan, jadi hanya membeli hasil tangkapan nelayan di sini, " ungkap Sunanto kepada BeritaTrans.com, Rabu (30/11/2021).

Dia mengepulkan atau membeli hasil tangkapan nelayan seperti, cumi, sotong, ikan, rajungan dan ikan. sebagian nelayan di kawasan ini menjualnya kepada Sunanto, "Biasanya hasil tangkapan ada yang dijual kepada saya, lalu disortir sesuai jenis dan ukuran serta beratnya, dan hasil tangkapan ini sudah siap ada yang membeli kembali," tuturnya kembali.

Pantauan BeritaTrans kesibukan pengepul terjadi saat kapal-kapal nelayan sandar atau merapat ke pinggiran sungai, hasil tangkapan yang dari nelayan diturunkan dan dikumpulkan lalu disortir dan ditimbang.

Sunanto dibantu oleh sang istri sebagai pencatat hasil timbangan. Menurut Sunanto sekarang ini sudah masuk musim baratan, yang artinya cuaca atau gelombang sedang meninggi dan banyak juga nelayan enggan untuk melaut. (ahmad)